Emas spot naik 0,5 persen ke 4.208,83 Dolar AS per ons, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup naik 0,4 persen ke 4.236,20 Dolar AS per ons.
Perak menjadi sorotan setelah melesat 4,2 persen dan menembus rekor baru di 60,59 Dolar AS per ons. Kenaikan tajam ini didorong ekspektasi lonjakan permintaan industri, mulai dari energi surya, kendaraan listrik, pusat data, hingga teknologi AI, serta pasokan global yang terus menyusut.
Silver Institute memperkirakan permintaan perak akan terus meningkat hingga 2030.
Analis menilai momentum beli perak sangat kuat, apalagi logam tersebut kini masuk daftar mineral kritis AS. Jika defisit pasokan tidak teratasi, harga diperkirakan terus naik. Beberapa analis bahkan memperkirakan perak bisa menembus 70 Dolar AS per ons pada paruh pertama 2026, sementara emas berpotensi menuju 5.000 Dolar AS per ons.
Dari sisi kebijakan, pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga Fed sebesar 25 basis poin mencapai sekitar 87,4 persen. Penguatan emas saat ini juga dipicu reli besar perak dan ekspektasi penurunan suku bunga.
Di luar emas dan perak, harga platinum naik 3 persen menjadi 1.691,30 Dolar AS per ons. Paladium menguat 2,7 persen ke 1.505,42 Dolar AS per ons.

