Asisten pelatih Liverpool, Giovanni van Bronckhorst. (Foto: Instagram/liverpoolfc)
PASCA kepergian Patrick Kluivert, kursi kepelatihan Timnas Indonesia menjadi sorotan utama. Ketua Badan Timnas Indonesia (BTN), Sumardji, telah mengonfirmasi adanya lima kandidat pelatih top yang diincar.
Dari sekian nama yang beredar, dua pelatih asal Belanda mencuat kuat, yakni John Heitinga dan Giovanni van Bronckhorst. Menariknya, dua nama pelatih top itu membuat PSSI mau tak mau harus menyiapkan dana yang sangat fantastis.
1. Gaji John Heitinga
Kedua pelatih Belanda ini dikaitkan erat sebagai pengganti Kluivert. John Heitinga disinyalir menjadi kandidat kuat karena beberapa sinyal, termasuk tindakannya mengikuti akun-akun penting di tubuh PSSI, seperti Ketum Erick Thohir, Penasihat Teknis Jordi Cruyff, dan akun resmi Timnas Indonesia.
Namun, gaji Heitinga terbilang tinggi, melampaui bayaran Kluivert sebelumnya. Melansir dari Salary Leaks, gaji Heitinga saat memimpin Ajax Amsterdam tercatat mencapai lebih dari Rp29 miliar per tahun. Jumlah ini jauh di atas perkiraan gaji Patrick Kluivert di Timnas Indonesia yang sekira Rp18 miliar per tahun.
Sementara itu, kandidat Giovanni van Bronckhorst membawa koneksi emosional yang kuat. Ayahnya keturunan Indonesia-Belanda dan ibunya, Fransien Sapulette, berdarah Maluku. Selain itu, ia juga pernah melatih dua pemain yang kini membela Timnas Indonesia, Calvin Verdonk dan Kevin Diks, saat membesut Feyenoord Rotterdam.
2. Gaji Van Bronckhorst
Meskipun memiliki koneksi yang ideal, besaran gaji Van Bronckhorst menjadi tantangan terbesar bagi PSSI. Menurut laporan The National Scot, ketika melatih klub Turki Besiktas, Van Bronckhorst mengantongi gaji yang mencapai 4,5 juta Euro (Rp75 miliar) hanya untuk periode enam bulan. Gaji ini jauh lebih fantastis dan signifikan dibandingkan bayaran Heitinga per tahun.

