Jakarta –
Menko PMK, Muhadjir Effendy bertakziah ke rumah duka mantan Kepala BNPB, Doni Monardo. Muhadjir mengenang masa-masa bertugas bareng Doni saat menangani pandemi COVID-19.
“Saya mengenal beliau sangat intens terutama ketika bersama-sama menangani pandemi COVID-19 sejak awal yaitu ketika kita bersama-sama untuk mengevakuasi WNI dari Wuhan China untuk kemudian kita tampung di pusat karantina di Natuna, untuk kita membangun rumah sakit darurat. Kemudian melakukan verifikasi, kemudian mendapat reaksi negatif masyarakat Natuna, mereka demo dan alhamdulillah karena beliau orang yang sangat luwes sehingga bisa diredam hingga akhirnya berjalan lancar,” kata Muhadjir di rumah duka, Serpong Utara, Tangerang Selatan, Senin (4/12/2023).
Muhadjir menuturkan dirinya bersama Doni saat itu juga mengevakuasi WNI yang berada di kapal yang berada di China. Para WNI itu dievakuasi dari dua kapal.
“Kemudian kedua, kita juga mengevakuasi mereka yang terjebak di kapal Diamond Princess di Yakohama yang merupakan episentrum kedua setelah Wuhan, kita juga menyelamatkan mengevakuasi dari kapal World Dream yang kemudian semuanya kita tampung di Sebaru bersama-sama Pak Doni. Dan Pak Doni di sana menyiapkan rumah sakit darurat dan semuanya lancar,” ujarnya.
Muhadjir mengatakan Doni Monardo tidak pernah pulang ke rumah selama menangani COVID-19. Doni, kata Muhadjir, berkantor dan tinggal di Kantor BNPB, Jakarta saat itu.
“Selama menangani COVID, Pak Doni tidak pernah pulang, jadi sehari-hari ngantor dan tinggal di kantor BNPB,” ucapnya.
Tetap Total Meski Punya Komorbid
Muhadjir menyampaikan kondisi Doni saat itu memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Sehingga Doni dibatasi untuk turun langsung menangani pandemi COVID-19.
“Waktu itu sebetulnya saya sudah diberitahu beliau tidak dalam kondisi prima ada penyakit komorbid. Cuman waktu itu belum tahu konsep komorbid, sehingga kita anggap walaupun ada gangguan kesehatan dianggap biasa saja,” ucapnya.
“Baru-baru saja mulai ada konsep mereka yang komorbid rawan terhadap COVID-19. Mulai itu lah kita coba membatasi beliau untuk tidak banyak turun lapangan, terutama rumah sakit,” kenangnya.
Muhadjir mendoakan semua amal baik Doni Monardo diterima oleh Yang Maha Kuasa. Di mata Muhadjir, Doni merupakan sosok yang baik.
“Tetapi semuanya sudah berakhir dan siapapun memang akan berakhir perjalanannya, dan kita akan menghadap Tuhan yang Maha Kuasa menyusul beliau. Mudah-mudahan semua amal baiknya diterima di sisi Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa,” kata Muhadjir.
“Beliau adalah pribadi yang sangat baik, saya yakin seluruh amal kebajikannya akan menjadi modal utama beliau untuk menghadap Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga beliau Husnul Khotimah,” imbuhnya.
Simak Video ‘Jasa Doni Monardo Saat Jadi Kasatgas Covid-19 Sebelum Tutup Usia’:
Saksikan Live DetikPagi:
(dek/jbr)