Jakarta –
Masih ada aktivitas pendakian di dekat puncak Gunung Marapi, Sumatera Barat (Sumbar) saat terjadi erupsi. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, menungkap status Gunung Marapi sudah Level II atau Waspada sejak 2011.
“PVMBG setiap bulan mengirimkan surat rekomendasi untuk status dan jarak aman sejak beberapa tahun lalu,” kata Kepala PVMBG, Hendra Gunawan, Senin (12/4/2023).
“Bukan hanya sejak November, tapi sudah bertahun-tahun ada di Level II, dan sebulan dua kali info ini kita kirimkan. Sejak Agustus 2011,” katanya.
Menurut Hendra, pada 18 Oktober 2023, dan 1 Desember 2023, disampaikan jarak aman Gunung Marapi adalah 3 kilometer dari puncak.
“Status Gunung Marapi Waspada (Level II) jarak aman 3 km,” kata Hendra.
Menurut Hendra, PVMBG hanya menjalankan pengamatan dan mengeluarkan rekomendasi. Untuk eksekusi mencegah pendakian ada di tangan pemerintah daerah.
“Pos Pengamatan Gunungapi merupakan kepanjangan PVMBG, dan tugasnya hanya memonitor aktivitas gunung. Kalau masalah manusia atau pendaki adalah tugas daerah,” katanya.
Setelah itu, pengiriman dan evaluasi rutin dilakukan secara terus menerus usai erupsi pada 3 Desember 2023.
Berikut laporan PVMBG soal Gunung Marapi pada 3 dan 4 Desember 2023.
3 Desember 2024
– Pukul 14.54 Terjadi erupsi Gunung Marapi dengan ketinggian 3.000 meter.
– Pukul 14.55 PGA Marapi membuat VEN (Volcanic Eruption Notice)
– Pukul 14.58 Pengamat Gunung Marapi melaporkan kejadian erupsi melalui WA Group Monitoring
– Pukul 15.00 Katim GA melakukan koordinasi dengan PGA Marapi
– Pukul 15.09 Katim GA melaporkan kejadian kepada kepala pusat dan menyusun informasi kejadian sementara.
– Pukul 20.16 Pos PGA Marapi melakukan koordinasi dengan Basarnas untuk penyelamatan pendaki yang masih terjebak dipucak marapi.
-Pukul 15.54-24.00 terjadi 36 letusan
4 Desember 2023
Pukul 00.00-14.00 WIB terjadi 10 kali letusan dan 49 kali hembusan. Letusan terakhir terjadi pukul 08.22 WIB dengan tinggi kolom erupsi 800 meter. Status Gunung Marapi tetap level II (Waspada).
11 Orang Pendaki Meninggal
Sampai saat ini, BNPB mencatat sebanyak 11 orang pendaki meninggal dan 12 pendaki belum ditemukan di Gunung Marapi. Saat erupsi, terdapat 75 pendaki di Gunung Marapi itu.
“Pendaki 75 dari data SAR. Selamat 52, yang meninggal 11 orang, pencarian 12 orang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebecanaan BNPB, Abdul Muhari, saat dihubungi, Senin (4/12/2023).
Ada sembilan orang yang menjalani perawatan di rumah sakit. Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito di Lubuk Basung menambahkan sebanyak 19 pendaki lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing. Sementara itu, masih ada 26 pendaki yang belum turun dari Gunung Marapi.
“Tiga orang dirawat di RSAM Bukittinggi dan enam orang di RSUD Padang Panjang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Agam Bambang Warsito di Lubuk Basung, dilansir Antara.
(aik/idn)