Jakarta –
Kepala BNN Irjen Marthinus Hukom berjanji tak akan menoleransi aparat yang terlibat dalam peredaran narkoba, baik itu anggota Polri dan TNI maupun PNS.
“Yang jelas, saya tidak mentolerir keterlibatan anggota siapa pun, baik itu anggota Polri, PNS, militer,” ujar Marthinus di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12/2023). Marthinus menanggapi pertanyaan apa yang akan dilakukannya terkait aparat terlibat narkoba.
“Jadi saya memberi pesan juga kepada siapa pun aparat yang terlibat, kita akan melakukan tindakan tegas,” lanjutnya.
Marthinus menyebut sudah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia meminta dukungan Kapolri untuk menyelesaikan permasalahan aparat yang ‘bermain-main’ dengan bandar narkoba.
“Setelah ini mungkin saya juga akan menghadap Pak Panglima untuk meminta bantuan beliau kalau ada keterlibatan anggota dari TNI. Begitu juga dengan ASN. Saya juga akan berkoordinasi dengan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan menteri-menteri lain yang mungkin bisa membantu kita membersihkan ke dalam struktur,” kata Marthinus.
Ia menilai, bila aparat terlibat peredaran narkoba, kekuatan jaringan tersebut akan semakin kuat. Sehingga, ia bertekad melemahkan segala struktur jaringan peredaran narkoba.
“Kita harus juga melemahkan sumber-sumber keuangannya sehingga mereka tidak mempunyai kesempatan sedikit pun untuk melakukan peredaran narkoba. Kita tahu bahwa ini semua peredaran narkoba ini ada tiga hal yang perlu jadi perhatian. Yang pertama adalah suplai, yang kedua adalah demand, dan yang ketiga adalah dukungan keuangan. Tiga itu harus kita hentikan, kita miskinkan bandar-bandar narkoba tersebut,” sambungnya.
(isa/knv)