Penetapan rencana darurat diumumkan langsung oleh Direktur Rumah Sakit Mohammed V Safi, Khalid Iazza dalam sebuah pernyataan resmi, seperti dikutip redaksi pada Rabu, 17 Desember 2025.
Dalam keterangannya kepada kantor berita MAP, Iazza menjelaskan bahwa rencana tanggap darurat tersebut mencakup mobilisasi tenaga medis, perawat, serta personel administrasi, sekaligus memastikan ketersediaan seluruh sumber daya manusia dan logistik yang dibutuhkan.
“Rumah sakit telah menyiapkan 50 tempat tidur untuk kasus darurat ini, dengan kemungkinan perluasan ke departemen lain jika diperlukan,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa seluruh peralatan medis utama tersedia dan siap digunakan, termasuk CT scan, alat radiologi dan ultrasonografi, pemeriksaan laboratorium darah, serta kebutuhan logistik seperti tempat tidur dan perlengkapan lainnya.
“Tidak ada kekurangan yang tercatat dalam hal respons darurat di rumah sakit,” kata Iazza.
Iazza juga menyebutkan bahwa mobilisasi ini melibatkan pemanggilan kembali lima dokter unit gawat darurat, dua dokter anestesi, satu dokter bedah ortopedi, dan satu dokter bedah saraf untuk memperkuat layanan medis.
Pada Minggu, 15 Desember 2025, layanan gawat darurat telah menerima total 61 pasien. Dua di antaranya dirawat di unit perawatan intensif (ICU) dengan kondisi kesehatan yang stabil, sementara 18 pasien lainnya dirawat akibat hipotermia berat.
Direktur rumah sakit itu menambahkan, kondisi pasien yang datang pada pagi hari secara umum dalam keadaan baik.
Sebanyak 13 pasien telah dipulangkan, lima pasien masih menjalani perawatan, dan dua pasien di ICU diperkirakan dapat keluar dari unit tersebut pada malam hari atau keesokan harinya.
“Situasi saat ini terkendali berkat kesiapsiagaan dan mobilisasi rumah sakit, yang memungkinkan seluruh layanan kesehatan yang diperlukan dapat diberikan kepada para pasien,” pungkas Iazza.

