Jakarta –
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto mengakui permasalahan kemacetan yang ada di DKI Jakarta sulit ditangani. Karyoto menyebut belum ada formula yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
“Memang sehari-hari kami belum bisa menekan kemacetan ini. Berbagai diskusi antara kami dan Pemda belum menemukan formula yang tepat bagaimana mengatasi kemacetan,” kata Karyoto dalam rilis akhir tahun Polda Metro Jaya, Kamis (28/12/2023).
Karyoto mengatakan, meski regulasi ganjil genap dinilai bisa mengurangi kemacetan, namun hal tersebut tidak bisa diterapkan terhadap semua jenis kendaraan dan setiap waktu. Regulasi tersebut nantinya akan mengundang protes dari masyarakat.
“Kalau genap dan ganjil diberlakukan pada semua jenis kendaraan pasti masyarakat akan protes, apa lagi di seluruh jam waktu. Apa lagi hari ini genap besok ganjil, nanti masyarakat akan meminta pajak separuh. Karena kalau saya punya mobil genap, pasti saya akan keluar hanya di genap saja. Artinya saya membayar pajak genap dan ganjil,” jelasnya.
Namun demikian, lanjut Karyoto, pihak kepolisian bersama stakeholder terkait terus berupaya untuk mengurangi kemacetan yang ada. Mulai dari penempatan personel di jam dan lokasi rawan macet hingga melakukan rekayasa lalau lintas lainnya.
“Tapi yang jelas upaya-upaya kami turunkan anggota di jam rawan kami berupaya untuk sedikit memperlancar. Seperti di Tendean Mampang,” imbuhnya.
Dalam paparannya, Karyoto turut memaparkan jumlah kecelakaan lalu-lintas selama tahun 2023 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 11.629 kasus kecelakaan lalau lintas terjadi.
“Korban meninggal dunia tahun 2023 menurun 11% sebanyak 79 orang dibanding tahun 2022. Korban luka berat tahun 2023 meningkat 36% sebanyak 608 orang dibanding tahun 2022. Korban luka ringan tahun 2023 meningkat 11% sebanyak 1.149 orang dibanding tahun 2022,” pungkasnya.
(mea/mea)