Jakarta –
Korban meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) kini bertambah menjadi 18 orang. Anggota Komisi VII DPR F-PDIP Adian Napitupulu mengatakan penanganan korban harus diprioritaskan.
“Prioritas pertama adalah penanganan serius terhadap korban baik yang dari perusahaan maupun dari negara melalui BPJS Ketenagakerjaan/Jamsostek. Uang duka yang dijanjikan perusahaan minimal Rp 600.000.000 per orang dan tanggungan Pendidikan sampai lulus kuliah tidak boleh di tunda tunda dan berbelit belit. Intinya, apa yang sudah dijanjikan harus segera direalisasikan sehingga tidak menambah derita korban,” kata Adian kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).
Diketahui, Komisi VII DPR membidangi industri terkait tambang. Adian menyebut pihaknya akan mengapresiasi jika penanganan korban ditangani dengan cepat.
“Sebagai anggota DPR maka kecepatan penanganan dan sikap bertanggung jawab tentu perlu diapresiasi, karena itu mejadi bukti sikap bahwa peristiwa itu bukanlah kesengajaan,” katanya.
Lebih lanjut, Adian berharap perusahaan bisa meningkatkan SOP dalam kerja. Hal ini guna mencegah hal ini terulang kembali.
“Apa yang di sampaikan Kapolda Sulteng bahwa kebakaran terjadi saat tungku sedang di bersihkan tentu hasil pemeriksaan mendalam bukan asal bicara saja. Untuk itu maka saya berharap agar perusahaan meningkatkan SOP dan kontrol terhadap SOP seperti misalnya ketika sedang melakukan pemeriksaan, pembersihan ataupun perbaikan tungku maka setidaknya are dalam radius tertentu di kosongkan,” ujarnya.
“Meningkatkan SOP sesuai hasil pemeriksaan Polda Sulteng menjadi bukti keseriusan perusahaan untuk mencegah berulangnya peristiwa dan jika SOP tersebut diperbaiki dibarengi dengan meningkatkan disiplin K3 maka produksi tetap bisa di jalankan dengan tingkat kehati hatian yang lebih tinggi,” tambahnya.
Sebelumnya, korban meninggal dunia akibat ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) bertambah. Kini total ada 16 orang yang dilaporkan meninggal dunia.
Dilansir detikSulsel, Selasa (26/12) ada tambahan korban meninggal berjumlah tiga orang yang mengalami luka berat dan sempat dirawat di rumah sakit. Dua di antaranya merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
“Ada 3 (korban luka berat yang meninggal hari ini di rumah sakit)” ujar Kapolres Morowali AKBP Suprianto kepada detikcom, Senin (25/12).
Suprianto mengatakan tiga tewas masing-masing 2 TKA asal China dan satu lainnya pekerja asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar). Ketiganya sempat mendapatkan perawatan di RSUD Morowali usai menderita luka bakar hebat.
“TKA 2 (yang meninggal). Iya (satu pekerja Indonesia asal Sulbar)” terangnya.
(azh/azh)