Serang –
Dugaan kasus pencabulan oleh aparatur sipil negara (ASN) di Serang, Banten kini naik ke penyidikan. Polresta Serang Kota akan segera melakukan gelar perkara.
“Besok akan kami gelar naik ke penyidikan perkaranya,” kata Kanit PPA Polres Serang Kota Ipda Febby Mufti Ali pada Selasa (2/1/2023).
Tim penyidik sudah mendatangi lokasi perkara di salah satu kecamatan di Serang. Terlapor dalam perkara ini juga sudah dipanggil sebanyak dua kali namun selalu mangkir.
“Dua kali kami undang dalam rangka penyelidikan, terlapor tidak hadir,” ujarnya.
Diketahui, penyidik sendiri sudah memiliki bukti visum dari rumah sakit. Korban yang masih di bawah umur beserta ibu dan keluarga sudah dimintai keterangan mengenai perkara ini.
“Kemudian kami sudah mengajukan visum, sudah kami ambil di situ menyatakan adanya luka robekan. Kemudian setelah ini rencana tindak lanjut kami akan mengajukan permintaan pemeriksaan psikologi terkait kondisi dari korban, setelah itu pemeriksaan terhadap terlapor dan kemudian akan kami gelarkan untuk naik proses penyidikan,” kata Kasat Reskrim Kompol Hengki Kurniawan pada Rabu (27/12/2023).
Kasus ini dilaporkan pada Kamis (14/12/2023). Laporan bermula karena istri pelaku yang curiga mengenai cairan di celana dalam anaknya yang masih kelas 4 SD.
Lalu, saat pelaku pergi menonton voli di lapangan Padarincang Serang, ibu korban mengecek handphone (HP) suaminya dan menemukan puluhan foto alat vital milik korban. Ibu korban juga mengetahui suaminya diduga beberapa kali mencabuli putrinya.
“Waktu itu hari Rabu sore sebelum asar, adik saya ini datang ke rumah sambil nangis-nangis saya kaget, sambil nangis, langsung adik saya itu nunjukin foto,” kata keluarga korban kepada wartawan di Serang, Jumat (22/12/2023).
Sang ibu lalu bertanya ke korban. Korban mengaku beberapa kali menjadi korban pencabulan ayah tirinya.
“Saya tanya ‘Dede diapain sama ayah?’. Pas saya tanya begitu langsung nangis kepala nunduk. ‘Kenapa Dede?’. ‘Itu, ayah itu, ayah gituin Dede’. Kenapa? Jadi dianya sambil langsung mempraktikkan,” ujarnya.
Dari situ, keluarga kemudian memutuskan melapor ke polisi. Korban lalu divisum di RSDP Serang.
Ibu korban menambahkan dia menemukan puluhan foto yang diduga alat vital korban. Ia tahu karena melihat pakaian yang dipakai oleh anaknya itu.
“50-an lebih (foto),” ujarnya.
(bri/eva)