Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan, tidak boleh ada calon mahasiswa yang kehilangan kesempatan kuliah karena keterbatasan fisik. Akses pendidikan yang adil, menurutnya, sejalan dengan nilai Islam yang menjunjung kemanusiaan dan kesetaraan.
Sejalan dengan itu, Dirjen Pendidikan Islam Amin Suyitno menyampaikan bahwa sistem seleksi PMB PTKIN 2026 diperbarui agar lebih ramah bagi calon mahasiswa berkebutuhan khusus sejak pendaftaran. Penyesuaian dilakukan pada jalur SPAN-PTKIN dan UM-PTKIN agar kampus bisa menyiapkan pendampingan sejak awal.
PMB PTKIN 2026 dibuka melalui dua jalur: SPAN-PTKIN berbasis prestasi dan UM-PTKIN berbasis ujian komputer. Seleksi berlangsung Januari–Juni 2026 dengan penilaian yang kini mencakup Tes Kompetensi Akademik untuk meningkatkan objektivitas. Materi UM-PTKIN juga menilai karakter dan pemahaman keislaman yang moderat.
Kemenag berharap seleksi ini melahirkan generasi intelektual Muslim yang unggul, inklusif, dan berempati tinggi terhadap keberagaman serta isu kemanusiaan. 
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
