Lebak –
Satu keluarga di Desa Curugpanjang, Kecamatan Cikulur, Lebak, Banten, mengalami kelumpuhan. Kondisi ini sudah diderita selama puluhan tahun.
Dari pantauan detikcom di lokasi, Kamis (11/1/2024), keluarga ini tinggal di rumah panggung. Di sekeliling rumah dipasang bilah bambu yang digunakan anggota keluarga sebagai petunjuk arah.
Total ada tujuh orang yang mengalami kelumpuhan di bagian kaki ataupun badan. Beberapa anggota keluarga terlihat masih bisa berpindah tempat meski harus mengeluarkan seluruh tenaga yang dimiliki.
Cara mereka berpindah tempat dengan berpegangan pada bilah bambu sebagai petunjuk arah. Kelumpuhan ini diduga mempengaruhi saraf di wajah yang membuat mereka sulit berbicara.
Salah satu anggota keluarga bernama Abdul Rahman mengaku sudah mengalami kelumpuhan dari lima tahun lalu. Anggota keluarga lain bahkan sudah puluhan tahun.
“Saudara (kandung) ada delapan orang, yang sama kaya saya (lumpuh) ada enam orang dan satu ponakan,” kata Abdul.
Abdul tidak mengetahui pasti apakah kelumpuhan ini disebabkan oleh penyakit keturunan. Sebab, ia dan keluarganya belum pernah berobat lantaran keterbatasan biaya.
“Saya sudah lima tahun (lumpuh), yang lain ada yang 20 tahun, 8 tahun, atau 2 tahun,” tuturnya.
Gejala awal yang dirasakan Abdul sebelum mengalami kelumpuhan ialah nyeri pinggang. Demi mengurangi rasa sakit, ia akan berguling dan mengangkat tubuhnya.
“Gejala awalnya lemas, nggak punya kekuatan jadi kalau mau apa-apa harus berguling,” jelasnya.
Kondisi ini membuat Abdul tidak bisa beraktivitas seperti kebanyakan orang. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarganya menerima bantuan dari tetangga. Saat ini, Abdul sangat berharap sembuh dan ingin beraktivitas secara normal.
“Maunya sembuh, berobat,” pungkasnya.
(dnu/dnu)