JAKARTA – Starlink, satelit yang akan menjadi penyedia internet milik Elon Musk ini dikabarkan akan beroperasi di Indonesia. Elon telah meluncurkan enam satelit pertama yang akan menawarkan internet secara global. Meski begitu, Elon Musk menyatakan teknologi ini masih memiliki kekurangan.
Dilansir dari Gadgets Now, Jumat (12/1/2024), tujuan awal satelit ini diluncurkan yaitu sebagai penyedia internet di area yang tidak memiliki jaringan. Layanan ini mirip dengan apa yang ditawarkan Apple pada iPhone.
“Enam satelit Starlink dengan kemampuan Direct to Cell akan memajukan konektivitas global dan membantu menghilangkan zona mati (yang tidak memiliki internet),” ungkap SpaceX.
“Sebagai catatan, layanan ini hanya mendukung kurang lebih 7 Mbps dan gelombangnya sangat besar, jadi meskipun ini adalah solusi bagus bagi lokasi yang tidak memiliki koneksi internet, teknologi ini sulit untuk bersaing secara signifikan dengan jaringan seluler bumi yang sudah ada,” tambah Musk.
Berdasarkan pernyataan Musk, kecepatan 7 Mbps masih jauh lebih rendah jika dibandingkan operator telekomunikasi di beberapa negara. Sebagai contoh, menurut laporan Ookla, Uni Emirat Arab menawarkan kecepatan internet rata-rata 324,92 Mbps.
Dengan beberapa perangkat yang terhubung ke satu pancaran 7 Mbps, kemungkinan akan ada berdampak pada kecepatan internet di setiap perangkat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya