KEMUNCULAN tiga kasus lumpuh layu pada anak yang disebabkan oleh polio tipe 2 menggemparkan sektor kesehatan dan para orangtua. Pasalnya Indonesia telah dinyatakan bebas polio sejak 2014.
Virus polio sendiri pergerakannya sangat cepat dan dapat dengan mudah menyerang anak yang tidak pernah melakukan imunisasi polio, sehingga tubuhnya tidak kuat untuk melawan virus polio. Bukan cuma itu, virus ini juga dapat menyerang anak yang belum memiliki imunisasi polio yang lengkap.
Menanggapi munculnya kembali kasus lumpuh layu akibat dari virus polio tipe 2, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS menyatakan bahwa Kemenkes telah berkolaborasi dengan berbagai daerah untuk menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) polio.
Sub PIN polio akan dilaksanakan sebanyak dua putaran di daerah ditemukannya kasus polio yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur. Selain itu, dr. Maxi juga menjelaskan bahwa di Daerah Istimewa Yogyakarta akan juga dilaksanakan Sub PIN polio.
“Untuk merespons KLB polio akan ada imunisasi tambahan sebanyak dua putaran atau yang dikenal dengan Sub PIN pada provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur. Termasuk dengan Yogyakarta karena tetangga sekalipun tidak ada kasus,” Kata dr. Maxi dalam Konferensi Pers ‘Penanganan KLB Polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur’, Jumat 12 Januari 2024.
Dokter Maxi juga menjelaskan bahwa vaksin yang digunakan merupakan vaksin generasi terbaru yang tidak akan bermutasi. Vaksin tersebut bernama nOPV2 yang lebih kuat melawan mutasi virus polio.
Sasaran dari Sub PIN polio yang digelar di tiga daerah tersebut yakni anak dari usia 0 sampai dengan tujuh tahun, baik yang status imunisasi polionya sudah lengkap maupun belum juga tetap dianjurkan untuk melakukan imunisasi kembali.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya