LUMBIR – Kwartir Ranting (Kwarran) Gerakan Pramuka Lumbir resmi mengoperasikan Posko Pramuka Peduli Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 yang dipusatkan di Pendopo Kecamatan Lumbir sejak Kamis (25/12). Aksi kemanusiaan ini disiagakan untuk memberikan layanan informasi, pemantauan arus lalu lintas, serta bantuan darurat bagi masyarakat dan pengguna jalan yang melintasi jalur selatan selama sepekan penuh hingga 1 Januari 2026 mendatang.
Ketua Posko Nataru Pramuka Peduli Lumbir, Agus Prihatin, S.Pd., menyampaikan bahwa personel Unit Reaksi Cepat (URC) telah terjadwal secara ketat untuk memastikan pelayanan tetap prima selama 24 jam. Ia menjelaskan bahwa keberadaan posko di lokasi strategis seperti Pendopo Kecamatan bertujuan untuk mempercepat koordinasi dengan lintas sektoral jika terjadi situasi darurat di wilayah perbatasan.
Agus juga menekankan bahwa fokus utama pemeliharaan adalah membantu kelancaran arus mudik dan balik, serta memberikan rasa aman bagi warga yang merayakan momentum akhir tahun. Pihaknya mengaku telah membekali para relawan dengan keterampilan bantuan pertama guna mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan di titik-titik rawan kecelakaan.
“Kami dari Unit Reaksi Cepat Pramuka Peduli Kwarran Lumbir berkomitmen penuh untuk hadir di tengah masyarakat demi memastikan kenyamanan perayaan Natal dan pergantian tahun berjalan kondusif,” ujar Agus Prihatin saat ditemui di lokasi posko.
Sementara itu, Ketua Kwarran Lumbir, Ary Kurniawan, S.Pd.SD., menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata pengamalan Satya dan Darma Pramuka dalam aspek pengabdian masyarakat. Ia mengapresiasi dedikasi para anggota yang rela mengorbankan waktu liburnya demi kepentingan publik dan kelancaran agenda nasional ini.
Ary menambahkan bahwa keterlibatan Pramuka dalam pengamanan Nataru tahun ini terasa lebih intensif mengingat prediksinya peningkatan volume kendaraan yang melintasi wilayah Lumbir. Menurutnya, koordinasi antara Pramuka dengan pihak kepolisian dan tenaga medis di wilayah setempat sudah terjalin sangat harmonis.
“Kegiatan ini bukan sekedar rutinitas, melainkan bentuk bakti nyata kami kepada bangsa, di mana Pramuka harus selalu siap sedia dalam kondisi apa pun untuk membantu sesama,” tutur Ary Kurniawan dengan penuh semangat.
Wakil Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat (Waka Abdimas) Kwarran Lumbir, Bahrudin, S.Pd., turut memberikan penegasan terkait standar operasional para relawan di lapangan. Beliau memaparkan bahwa seluruh personel yang bertugas telah melalui tahap seleksi dan pembekalan teknis mengenai manajemen risiko dan komunikasi massa.
Bahrudin menjelaskan bahwa peran Abdimas dalam kegiatan ini adalah memastikan keterpaduan antara gerakan Pramuka dengan kebutuhan nyata masyarakat di sekitar posko. Ia menekankan bahwa setiap anggota dibekali buku saku panduan pelaporan cepat guna memastikan setiap kejadian di lapangan terdata dengan akurat.
“Kehadiran kami di sini adalah agar fungsi pengabdian masyarakat berjalan secara sistematis, di mana setiap personel harus menonjolkan sikap sopan, santun, dan responsif,” tegas Bahrudin, S.Pd. di lokasi kegiatan.
Dukungan penuh juga datang dari Ketua Majelis Pembimbing Ranting (Mabiran) Lumbir, Wardoyo, S.IP. Beliau menginformasikan bahwa pemerintah kecamatan telah memfasilitasi penggunaan pendopo sebagai markas utama agar para relawan memiliki tempat yang representatif dalam menjalankan pelayaran.
Wardoyo menegaskan bahwa sinergi antara pimpinan kecamatan dengan organisasi kepanduan sangat krusial dalam menciptakan situasi wilayah yang stabil selama libur panjang. Beliau juga memastikan bahwa logistik dan kebutuhan dasar bagi para petugas posko akan diawasi secara berkala oleh pihak kecamatan.
“Selaku Ketua Mabiran, saya sangat bangga melihat semangat adik-adik dan kakak-kakak Pramuka yang tanpa lelah bersiaga di Pendopo Kecamatan untuk melayani masyarakat umum,” kata Wardoyo memberikan apresiasi.
Ketua Posko, Agus Prihatin, kembali menjelaskan bahwa selama masa operasional delapan hari tersebut, ia juga menyediakan tempat istirahat sementara bagi pengendara yang mengalami kelelahan. Layanan ini dianggap penting guna menekan angka kecelakaan akibat faktor kelelahan di jalur rawan.
“Posko ini akan terus berdiri tegak hingga 1 Januari 2026, dan kami mengundang siapa saja yang membutuhkan bantuan saat melintas di Lumbir untuk tidak ragu mampir ke Pendopo Kecamatan,” pungkas Agus menutup keterangannya.
Pewarta : Eko Yuliansor, S.Pd

