Jakarta –
Polisi mengungkap perkembangan terkini kasus penemuan mayat perempuan membusuk dalam sebuah peti kemas kosong di Pelabuhan Tanjung Priok. Dari hasil penyelidikan, peti kemas tersebut berasal dari wilayah Surabaya.
“Dari hasil penelusuran kami, dua saksi tambahan itu, kami telusuri rekam jejak perjalanan kontainer tersebut. Yang mampu dihadirkan, manifes dari awal bulan Januari. Kontainer tersebut terekam sempat transit di Surabaya, Jawa Timur,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Khrisna saat dihubungi wartawan, Kamis (18/1/2024).
Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok berkoordinasi bersama Polrestabes Surabaya terkait kasus tersebut. Termasuk mencari tahu informasi orang hilang yang diharapkan bisa menyingkap kasus tersebut.
“Tindak lanjutnya, kami lakukan koordinasi dengan Polda Jawa Timur, terutama Polrestabes Surabaya, apabila ada informasi orang hilang di sana, atau keluarga mencari, kami sudah koordinasikan, sudah beri tahu juga ciri fisik hasil temuan mayat kemarin,” ujarnya.
Diduga Tewas Kekurangan Oksigen
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan tanda-tanda kekurangan oksigen. Diduga, kekurangan oksigen tersebut lantaran korban berada dalam peti kemas tersebut. Meski demikian, apakah kekurangan oksigen menjadi penyebab kematian korban atau bukan hingga kini masih didalami.
“Ditemukan adanya tanda kekurangan oksigen. Mungkin ya, mungkin di dalam kontainer itu. Saat di kontainer mungkin masih hidup, kalau seperti itu. Jadi ketika di dalam kontainer tidak ada udara, ya udah. Tapi nanti untuk intinya untuk merangkum semua itu harus dibedah mayatnya dilihat jaringan paru-parunya barulah kesimpulan keluar, ini baru awal,” kata Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok Iptu I Gusti Ngurah Putu Khrisna saat dihubungi, Kamis (18/1).
Selain itu, dari hasil pemeriksaan sementara didapati beberapa temuan lainnya. Gusti mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan hingga luka patah tulang pada tubuh korban.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, itu tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Tidak ada memar tidak ada luka gores atau tusuk, tidak ada. Kemudian tidak tampak ataupun teraba adanya patah tulang, jadi saat diraba tidak ada patah tulang, baik di tangan, kaki, kemudian leher nggak ada yang patah tulangnya,” jelasnya.
(wnv/mea)