Jakarta –
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menepis isu pengunduran 15 menteri dari Kabinet Indonesia Maju. Ma’ruf menyebut para menteri di kabinet bekerja dengan baik.
“Ya dari yang saya tahu tidak ada isu-isu di dalam ya. Yang saya rasakan tidak ada isu adanya pengunduran menteri ya,” kata Ma’ruf dalam keterangan pers saat melakukan kunjungan kerja ke Malang, Jawa Timur, seperti dalam video dari Setwapres, Jumat (19/1/2024).
Ma’ruf menyebut isu itu hanya di dengar dari media. Dia menekankan bahwa rapat kabinet berjalan dengan baik dan tak ada masalah.
“Memang saya baca di medsos, saya dengar juga di televisi, di media seperti itu. Tapi di dalam tidak ada apa-apa, ya seperti bekerja saja dengan baik dan rapat-rapat kabinet seperti tidak ada masalah. Saya kira yang saya tahu tidak ada, semua bekerja dengan baik,” sebut dia.
Ma’ruf menambahkan bahwa memang ada menteri yang menjadi capres, cawapres hingga tim sukses. Dia pun belum mendapatkan laporan terkait dampak dari menteri yang terlibat dalam proses pemilu itu.
“Apakah ada pengaruhnya karena banyak aktif menteri di… ada yang jadi calon presiden, calon wakil presiden, dan tim sukses dan sebagainya. Saya belum mendapatkan laporan pengaruhnya apa, tidak,” jelasnya.
“Kalau aturannya kan memang boleh dengan satu catatan supaya kinerjanya tidak berkurang. Hasilnya seperti apa mungkin sedang dievaluasi, nanti seperti apa. Kalau memang menurun tentu harus dievaluasi aturan-aturannya,” pungkasnya.
Kabar sejumlah menteri siap mundur itu diungkap ekonom senior dari Indef, Faisal Basri. Awalnya Faisal mengaku mengajak sejumlah menteri untuk mundur dari Kabinet Indonesia Maju karena Presiden Jokowi dianggap terkesan berpihak kepada pasangan calon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Faisal Basri mengklaim yang paling siap mundur adalah Menkeu Sri Mulyani serta Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Total disebut ada 15 menteri yang mungkin mundur, yang merupakan teknokrat (bukan dari partai) atau yang berasal dari partai oposisi.
“Saya ngobrol-ngobrol kan dengan petinggi-petinggi partai dan macam-macam. Nah, muncul katanya yang paling siap itu Ibu Sri Mulyani, Pak Basuki juga, dalam kaitannya dengan Gibran ini ya karena ini sudah beyond akal sehat begitu,” kata Faisal Basri dalam program Closing Bell CNBC Indonesia, dikutip Kamis (18/1).
(lir/lir)