Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menjelaskan bahwa pembangunan huntara dan huntap termasuk dalam tahap percepatan penanganan darurat, meskipun saat ini memasuki momen pergantian tahun.
“Persiapan dan percepatan untuk huntara ini terus dilakukan. Memang salah satu tantangan dalam proses ini adalah penyiapan lahan,” ujar Pratikno dalam keterangan tertulis dikutip Jumat 26 Desember 2025.
Hingga saat ini, di Provinsi Aceh pembangunan huntara telah memasuki tahap pembangunan di Kabupaten Pidie Jaya. Sementara itu, enam kabupaten lainnya; Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Tengah, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Bireuen, masih berada pada tahap pematangan lahan dan pembukaan akses jalan menuju lokasi huntara.
Dua kabupaten terdampak lainnya, yakni Aceh Timur dan Nagan Raya, masih dalam proses identifikasi lahan.
“Sekali lagi, untuk menyiapkan lahan oleh pemerintah daerah, pembangunannya dikerjakan oleh pemerintah pusat atas koordinasi BNPB,” urai Pratikno.
Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) itu menegaskan, pengerjaan huntara maupun huntap dilakukan secara kolaboratif antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, TNI, dan Polri, yang dikoordinatori oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Pratikno menambahkan, persiapan pembangunan hunian tetap juga dilakukan untuk warga yang permukimannya harus direlokasi, termasuk hunian mandiri yang dibangun di lahan milik warga.

