Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Pengibaran Bendera Aceh Bukan Subversi, Pendekatan Militer Dinilai Tidak Tepat

    December 27, 2025

    Kaleidoskop 2025: Review Skincare Berujung Penjara untuk Nikita Mirzani : Okezone Celebrity

    December 27, 2025

    Arteta Putuskan Pertahankan Gabriel Jesus, Arsenal Ubah Sikap

    December 27, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Nasional»Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

    Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 27, 2025No Comments3 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Dramanya sangat pendek, polisi sangat gerak cepat. Berbeda dengan kasus ijazah yang lain. 


    Pulau Belitung pagi itu terasa seperti adegan pembuka film Laskar Pelangi versi politik. Matahari menyinari pantai granit, ombak bergulung tenang, tapi di daratan, badai administratif sedang menghantam Wakil Gubernurnya. 

    Gubernur Bangka Belitung, Hidayat Arsani, berdiri bak mercusuar di Tanjung Kelayang. Tinggi, tegak, tapi memberi sinyal bahwa kapal yang karam itu bukan miliknya. 



    “Ini urusan pribadi,” katanya. Pribadi. Sebuah kata yang diucapkan seringan pasir putih Belitung, padahal bobotnya sekeras batu granit.

    Publik pun tertegun. Lah, bukankah Hidayat dan Hellyana dulu berlayar dengan perahu yang sama, diikat tali politik yang sama, berfoto dengan senyum yang sama, dan dilantik dengan sumpah yang sama? 

    Tapi sang gubernur memilih posisi aman, seperti nelayan yang tiba-tiba mengaku cuma numpang duduk di perahu saat badai datang. 

    Jangan dikaitkan, katanya. Ini ranah hukum. Selesai. Bahkan ia menambahkan jurus pamungkas, saat maju sebagai calon wagub, Hellyana pakai ijazah SMA. Bukan ijazah sarjana yang sekarang dipersoalkan. 

    Logika ini disajikan seperti mie Belitung, gurih di awal, tapi bikin mikir di akhir.

    Masalahnya, badai ini tidak muncul dari langit biru. Ia datang dari laporan seorang mahasiswa Universitas Bangka Belitung, Ahmad Sidik, yang tampaknya bosan melihat batu granit keadilan hanya jadi hiasan pantai. 

    Pada 21 Juli 2025, ia melangkah ke Bareskrim Mabes Polri dengan membawa bukti awal, tangkapan layar PDDIKTI, fotokopi ijazah Sarjana Hukum Universitas Azzahra, dan surat edaran Pemprov Babel yang ditandatangani Hellyana lengkap dengan gelar “SH”. Gelar kecil, tapi dampaknya seperti ombak musim angin timur.

    Cerita makin epik saat diketahui Universitas Azzahra, kampus asal ijazah itu, sudah ditutup pemerintah lewat SK Kemendikbudristek Nomor 370/E/O/2024. 

    Kampusnya tutup, tapi ijazahnya masih jalan. Seperti mercusuar mati yang masih dipakai kapal sebagai penunjuk arah. Absurd, tapi nyata.

    Lalu datanglah klimaks ala film layar lebar. Surat penetapan tersangka tertanggal 17 Desember 2025 beredar, lengkap dengan nomor panjang yang terdengar seperti mantra hukum. 

    Hellyana dijerat pasal berlapis, pemalsuan surat, pemalsuan akta autentik, hingga penggunaan gelar akademik yang diduga tak sah. 

    Pasalnya berderet seperti batu-batu granit di Pantai Tanjung Tinggi, besar, keras, dan sulit dielakkan.

    Bareskrim membenarkan. Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengucapkan kalimat singkat tapi menghentak, “Iya benar.”

    Namun drama belum selesai. Di warung kopi Manggar sampai sudut-sudut Pangkalpinang, muncul pertanyaan yang lebih tajam dari duri ikan, kenapa cuma wagub? 

    Bukankah proses pencalonan melewati partai politik dan KPUD dengan verifikasi berlapis-lapis, katanya seketat jaring nelayan Belitung? Kalau semua itu berjalan, bagaimana ijazah bermasalah bisa lolos sampai panggung kekuasaan? Kalau hulunya bocor, kenapa hilirnya saja yang disalahkan?

    Ada pula bisik-bisik yang lebih pahit dari kopi hitam: mungkin Hellyana mudah ditersangkakan karena tak punya beking kuat. Dalam politik kita, hukum kadang seperti perahu wisata, kuat menampung yang berduit, tapi mudah oleng kalau penumpangnya sendirian.

    Hidayat berharap Hellyana menyelesaikan kasus ini dengan baik di Mabes Polri. Kalimat yang terdengar manis, tapi dinginnya seperti angin laut malam hari. 

    Pulau Belitung pun kembali jadi saksi, satu kapal karam, banyak yang berpura-pura tidak ikut berlayar. Granit tetap diam, tapi rakyat mencatat.

    Batu granit tepi pantai
    Ombak tenang pagi hari
    Satu jabatan mulai tercecai
    Tegak goyang dihadapi sendiri

    Laskar pelangi pandang langit
    Kopi Manggar pahit legit
    Saksi pelangi pandang sulit
    Nyali longgar semakin terhimpit

    Mercusuar tegak malam sepi
    Perahu karam laut bertepi
    Kekuasaan tegak hukum menjadi
    Tersangka karam aturan sunyi.

    Rosadi Jamani
    Ketua Satupena Kalbar





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Pengibaran Bendera Aceh Bukan Subversi, Pendekatan Militer Dinilai Tidak Tepat

    December 27, 2025

    Harga Minyak Tertekan Dibayangi Kelebihan Pasokan

    December 27, 2025

    DPR Soroti Kesiapan Aparat Hadapi Penerapan KUHP Baru

    December 27, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Pengibaran Bendera Aceh Bukan Subversi, Pendekatan Militer Dinilai Tidak Tepat

    Berita Nasional December 27, 2025

    “Enggak ada yang dilarang. Bendera itu bukan subversi. Merdeka dalam menyampaikan pikiran atau aspirasi dijamin…

    Kaleidoskop 2025: Review Skincare Berujung Penjara untuk Nikita Mirzani : Okezone Celebrity

    December 27, 2025

    Arteta Putuskan Pertahankan Gabriel Jesus, Arsenal Ubah Sikap

    December 27, 2025

    Harga Minyak Tertekan Dibayangi Kelebihan Pasokan

    December 27, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Pengibaran Bendera Aceh Bukan Subversi, Pendekatan Militer Dinilai Tidak Tepat

    December 27, 2025

    Kaleidoskop 2025: Review Skincare Berujung Penjara untuk Nikita Mirzani : Okezone Celebrity

    December 27, 2025

    Arteta Putuskan Pertahankan Gabriel Jesus, Arsenal Ubah Sikap

    December 27, 2025

    Harga Minyak Tertekan Dibayangi Kelebihan Pasokan

    December 27, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.