?
?Hingga akhir Desember 2025, Dewan Investigasi Kecelakaan Penerbangan dan Kereta Api menyatakan belum mampu merilis laporan kemajuan. Padahal, aturan internasional mengharuskan adanya pembaruan setelah satu tahun.
?
?Kecelakaan terjadi pada 29 Desember 2024 ketika pesawat Boeing 737-800 Jeju Air mendarat darurat di Bandara Muan, melampaui landasan pacu, menabrak tanggul beton, lalu terbakar hebat hingga menewaskan 179 dari 181 penumpang dan awak.
?
?Melansir CNN, laporan pendahuluan Januari 2025, menyebut kedua mesin pesawat sempat bertabrakan dengan burung. Meski pembaruan lanjutan pada Juli menyebut pilot mematikan mesin dengan kerusakan lebih ringan.
?
?Hal ini memicu protes keluarga korban yang menuntut kejelasan serta transparansi.
?
?”Rasanya semua keraguan semakin membesar. Sementara itu, setahun telah berlalu, dan rasanya frustrasi hanya terus meningkat,” ujar anak salah satu korban, Ryu Kum-Ji saat ikut berunjuk rasa di depan kantor presiden, dikutip Sabtu, 27 Desember 2025.
?
?Sementara, Pemerintah Korea Selatan mengakui tekanan tersebut dan berjanji akan meneliti lebih lanjut.
?
?”Kami menanggapi dengan serius kekhawatiran Anda yang menyatakan bahwa upaya pemerintah tidak cukup dalam proses (menemukan kebenaran),” ujar Wakil Menteri Perhubungan Bidang Penerbangan, Joo-Jongwan.

