
Banda Aceh, CNN Indonesia —
Badan SAR Nasional (Basarnas) tetap menggelar operasi pencarian korban bencana di Aceh setelah Pemprov Aceh memperpanjang status tanggap darurat bencana hingga 8 Januari 2026.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banda Aceh, Al Hussain menegaskan semua operasi SAR–termasuk pencarian, pertolongan, dan evakuasi terhadap korban bencana–di wilayah Aceh masih terus dilakukan secara aktif hingga saat ini.
“Hingga hari ini operasi SAR masih berjalan dan tim SAR gabungan terus bekerja secara intensif di lapangan,” ujar Al Hussain kepada wartawan, Sabtu (27/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya tim SAR telah melaksanakan evakuasi di wilayah Kabupaten Bireuen dan Pidie Jaya. Pada hari ini, Basarnas kembali memberangkatkan personel ke wilayah Aceh bagian tengah, termasuk mengerahkan Tim K9 (anjing pelacak) untuk memperkuat upaya pencarian korban.
Merespons informasi soal operasi SAR disetop, Al Hussain menegaskan penghentian operasi SAR secara resmi hanya dapat ditetapkan SAR Coordinator, yakni Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).
Dan, dia menegaskan selama masa tanggap darurat berlaku, maka pihaknya bersiaga penuh.
“Selama masa tanggap darurat masih berlaku, seluruh unsur SAR gabungan tetap disiagakan secara penuh,” katanya.
Kekinian, operasi SAR akan dikembangkan ke tahap penyisiran, pembersihan, dan pemantauan di area terdampak. Saat proses pembersihan puing dilakukan, tim SAR akan tetap melekat untuk mendukung evakuasi.
(dra/kid)
[Gambas:Video CNN]

