Kabar tersebut disampaikan Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya melalui unggahan di akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet, Minggu, 28 Desember 2025.
Teddy menjelaskan bahwa dirinya telah berkoordinasi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, serta Kepala BP BUMN Dony Oskaria di Kantor Sekretariat Kabinet terkait progres percepatan pembangunan hunian korban bencana.
Dari 15.000 unit rumah yang dibangun Danantara melalui BUMN, 500 unit pertemanan akan selesai dalam sepekan.
Hunian yang dilengkapi dengan sanitasi air bersih, rumah ibadah, listrik, jaringan wifi, serta fasilitas untuk anak-anak itu akan rampung seluruhnya dalam tiga bulan ke depan.
“Total 15 ribu unit ditargetkan selesai dalam tiga bulan ke depan,” tulis Teddy.
Selain hunian tetap, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah memulai pembangunan hunian sementara.
“BNPB juga telah memulai pembangunan 4.500 hunian sementara yang tersebar di tiga provinsi,” lanjutnya.
Di sisi lain, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman telah mengawali pembangunan hunian tetap di tiga provinsi terdampak.
“2.500 unit pertama sudah dibangun minggu lalu di lahan pemerintah (milik BUMN). 2.500 unit kedua akan mulai dibangun awal minggu depan,” jelas Seskab.
Teddy menegaskan, hunian sementara dan hunian tetap tersebut dibangun dengan memenuhi sejumlah kriteria, antara lain tidak berada di lokasi rawan bencana, berjarak cukup dekat dengan rumah asal warga, memiliki akses ke jalan besar, fasilitas umum, serta dekat dengan tempat bekerja para penghuni.
“Pemerintah daerah diharapkan juga berperan aktif dalam proses penyediaan lokasi dan perpindahan penghuni hunian tersebut,” tandas Teddy.

