Aura Kasih
JAKARTA – Video lama Aura Kasih ketika menjadi bintang tamu dalam podcast Deddy Corbuzier kembali viral seusai namanya dikaitkan dengan perceraian rumah tangga Ridwan Kamil dan Atalia Praratya. Di mana Aura Kasih diduga menjadi orang ketiga atau simpanan dari mantan gubernur Jabar tersebut.
Yang paling menarik perhatian adalah pernyataan Aura soal pelakor. Meski podcast itu direkam empat tahun lalu, namun pembahasannya diduga relate atau sesuai dengan kondisi yang saat ini dihadapi Aura.
Dalam video itu, Aura sempat membahas dua jenis pelakor. Yang pertama adalah pelakor yang hanya berfokus pada harta kekayaan dari pria selingkuhannya, dan yang kedua adalah pelakor yang menggunakan hati atau perasaan sehingga betul-betul menyayangi pria yang merupakan suami orang.
Aura mengaku tidak sepenuhnya menyalahkan pelakor yang merusak rumah tangga orang lain. Ia menilai, pelakor yang menggunakan perasaan tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena perasaan datang dari Yang Maha Kuasa.
”Kalo intensinya cuma duit ya menurut aku salah. Kalo mau ngomongin perasaan, kita gak bisa stop itu karena kita manusia kan dikasih perasaan, dikasih akal gitu ya,” ujar Aura.
Selain membahas soal pelakor, dalam kesempatan itu, Aura juga sempat ditanya soal dirinya yang masih membutuhkan sosok laki-laki atau tidak. Mengingat, Aura baru saja bercerai dengan mantan suaminya pada saat itu.
Aura mengakui bahwa dirinya masih butuh sosok lelaki untuk berbagi keluh kesah kehidupan. Namun Aura mengaku tak butuh sosok lelaki jika hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam hal materi.
”Butuh cowo tuh buat kita ngobrol, touching juga ya. Kita tuh butuh pelukan lagi sebenernya, di mana kita lagi stres, di mana kita lagi punya masalah, dipeluk tuh udah kayak stress release banget,” ujarnya.
Di sisi lain, Aura mengaku tak begitu ambil pusing soal statusnya sebagai janda. Menurutnya, kehidupan tidak akan lepas dari gunjingan orang lain.
Sehingga ia memilih tak memikirkan hujatan tersebut dan lebih memilh fokus pada anak.
”Hidup gak lepas dari omongan orang sebenernya, jadi ngapain kita concern di situ. Kalo concern di situ gak maju-maju kita otaknya. Mental kita tuh terbelenggu di situ terus,” tegas Aura.
(kha)
