Close Menu
IDCORNER.CO.ID

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Dortmund dan Leverkusen Bersaing Datangkan Aleksandar Stankovic

    December 29, 2025

    Jembatan Putus di Aceh Harus Segera Dibangun Ulang

    December 29, 2025

    Jelang Akhir Tahun, Umat Islam Diimbau Bermuhasabah dan Bertawakal kepada Allah : Okezone Muslim

    December 29, 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram
    IDCORNER.CO.IDIDCORNER.CO.ID
    • Homepage
    • Berita Nasional
    • Berita Teknologi
    • Berita Hoaks
    • Berita Dunia
    • Berita Olahraga
    • Program Presiden
    • Berita Pramuka
    IDCORNER.CO.ID
    Home»Berita Teknologi»Tak Cukup Bukti, KPK Setop Penyidikan Korupsi Tambang Nikel Rp2,7 T

    Tak Cukup Bukti, KPK Setop Penyidikan Korupsi Tambang Nikel Rp2,7 T

    PewartaIDBy PewartaIDDecember 29, 2025No Comments4 Mins Read
    Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Reddit Telegram Email
    Share
    Facebook Twitter LinkedIn Pinterest Email




    Jakarta, CNN Indonesia —

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghentikan proses penyidikan kasus korupsi izin pertambangan nikel senilai Rp2,7 triliun yang menjerat mantan Bupati Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), Aswad Sulaiman.

    Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyebut penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan atau SP3 dalam kasus Aswad dilakukan lantaran tidak ditemukan bukti yang cukup dan kasus suap sudah kadaluarsa.

    “Penerbitan SP3 oleh KPK sudah tepat karena tidak terpenuhinya kecukupan alat bukti dalam proses penyidikan yang dilakukan, Pasal 2, Pasal-3 nya yaitu terkendala dalam penghitungan kerugian keuangan negara,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (28/12).



    ADVERTISEMENT


    SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

    “Kemudian dengan tempus perkara yang sudah 2009 ini juga berkaitan dengan daluwarsa perkaranya, yakni terkait Pasal suapnya,” imbuhnya.





    Budi menjelaskan penerbitan SP3 ini juga dilakukan untuk memberikan kejelasan dan kepastian hukum kepada para pihak terkait, karena setiap proses hukum harus sesuai dengan norma-norma hukum.

    Menurutnya, keputusan tersebut sesuai dengan asas-asas pelaksanaan tugas dan kewenangan KPK yang diatur dalam Pasal 5 Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang KPK yang mengatur kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, proporsionalitas, dan penghormatan terhadap hak asasi manusia.

    Kendati demikian, kata dia, KPK tetap membuka pintu bagi masyarakat yang memiliki informasi baru mengenai kasus tersebut.

    “Kami terbuka, jika masyarakat memiliki kebaruan informasi yang terkait dengan perkara ini untuk dapat menyampaikannya kepada KPK,” katanya.

    Sebelumnya, KPK menetapkan bekas Bupati Konawe Utara Aswad Sulaiman sebagai tersangka dugaan korupsi terkait pemberian izin pertambangan nikel di wilayah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara pada Oktober 2017 lalu.

    Aswad diduga merugikan keuangan negara hingga Rp2,7 triliun, yang berasal dari penjualan nikel atas pemberian izin kepada sejumlah perusahaan yang disinyalir melawan hukum.

    “Indikasi kerugian negara sekurang-kurangnya sebesar Rp2,7 triliun, yang berasal dari penjualan hasil produksi nikel yang diduga diperoleh akibat perizinan yang melawan hukum,” kata Saut Situmorang selaku Wakil Ketua KPK saat itu dalam jumpa pers, 3 Oktober 2017.

    Aswad selaku pejabat bupati Konawe Utara 2007-2009 dan 2011-2016 menerbitkan izin kuasa pertambangan eksplorasi dan eksploitasi serta izin usaha produksi operasi produksi kepada sejumlah perusahaan mulai 2007 sampai 2014.

    Selain diduga merugikan negara hingga Rp2,7 triliun, Aswad juga diduga menerima suap sebesar Rp13 miliar dari sejumlah perusahaan terkait pertambangan nikel selama 2007-2009.

    “Diduga telah menerima uang sejumlah Rp13 miliar dari sejumlah perusahaan yang mengajukan izin kuasa pertambangan kepada Pemkab Konawe Utara,” kata Saut.

    Atas kasus dugaan suap ini, Aswad disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

    Kabupaten Konawe Utara sendiri terkenal dengan hasil tambang nikel. Wilayah tersebut menjadi penghasil nikel terbesar di Sulawesi Tenggara.

    Sejumlah perusahaan yang mengeruk nikel di wilayah itu, di antaranya PT Unaaha Bakti, Konawe Nikel Nusantara (KNN), Bososi Pratama Nikel, Bumi Karya Utama (BKU), Dwi Multi Guna Sejahtera (DMS).

    Kemudian Tristako, Singa Raja, PT Kimko, PT Seicho, PT Duta, PT Masempo Dalle, CV Eka Sari Indah, PT Titisan Berkah, PT CDS, PT MPM, PT Konawe Bumi Nunsantara (KB), dan PT Surya Tenggara.

    Kritik dari eks Wakil Ketua KPK

    Kolega Saut sesama pimpinan KPK periode 2015-2019, Laode M Syarif menyentil langkah lembaga antirasuah saat ini. Dia menegaskan kasus dugaan korupsi dan suap izin pertambangan nikel Rp2,7 triliun yang melibatkan mantan Bupati Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Aswad Sulaiman, tidak layak dihentikan KPK.

    “Kasus itu tidak layak untuk diterbitkan SP3 (surat perintah penghentian penyidikan) karena kasus sumber daya alam yang sangat penting, dan kerugian negaranya besar,” ujar Laode mengutip Antara, Minggu (28/12).

    Selain itu, dia mengatakan KPK di masa kepemimpinannya sudah menemukan cukup bukti untuk dugaan suapnya, dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI sedang menghitung jumlah kerugian keuangan negaranya.

    “Makanya sangat aneh kalau KPK sekarang menghentikan penyidikan kasus ini,” katanya.

    Sementara itu, dia mengatakan bila BPK RI pada akhirnya enggan menghitung kerugian negara akibat kasus tersebut, maka KPK seharusnya bisa melanjutkan dugaan suap yang dilakukan Aswad Sulaiman.

    “Kalau BPK enggan melakukan perhitungan kerugian keuangan atau perekonomian negaranya, maka KPK bisa melanjutkan kasus suapnya saja,” ujarnya.

    (mnf/kid)


    [Gambas:Video CNN]





    Source link

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    PewartaID

    Related Posts

    Pramono Anung Respons Buruh Demo Besar Tolak UMP Jakarta 2026

    December 29, 2025

    Kebakaran Panti Jompo Manado, DVI Proses Identifikasi 16 Lansia Korban

    December 29, 2025

    Usai Islah PBNU, Gus Yahya Nyatakan Siap untuk Gelar Muktamar NU

    December 29, 2025

    Leave A Reply Cancel Reply

    Demo
    Don't Miss

    Dortmund dan Leverkusen Bersaing Datangkan Aleksandar Stankovic

    Berita Olahraga December 29, 2025

    Ligaolahraga.com -Berita Liga Jerman: Menurut Gazzetta dello Sport, Bayer Leverkusen dan Borussia Dortmund tertarik untuk…

    Jembatan Putus di Aceh Harus Segera Dibangun Ulang

    December 29, 2025

    Jelang Akhir Tahun, Umat Islam Diimbau Bermuhasabah dan Bertawakal kepada Allah : Okezone Muslim

    December 29, 2025

    Banjir Landa 308 Rumah di Serang Banten, 1 Lansia Meninggal

    December 29, 2025
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Our Picks

    Dortmund dan Leverkusen Bersaing Datangkan Aleksandar Stankovic

    December 29, 2025

    Jembatan Putus di Aceh Harus Segera Dibangun Ulang

    December 29, 2025

    Jelang Akhir Tahun, Umat Islam Diimbau Bermuhasabah dan Bertawakal kepada Allah : Okezone Muslim

    December 29, 2025

    Banjir Landa 308 Rumah di Serang Banten, 1 Lansia Meninggal

    December 29, 2025

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from SmartMag about art & design.

    Demo
    © 2025 ID Corner News

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.