Penumpang Kereta Rangkaian Listrik (KRL) di Stasiun Bekasi mengeluh matinya eskalator yang lama tak diperbaiki. Direktorat Jenderal Kereta API (DJKA) menyambut perbaikan akan dilakukan pada Februari ini.
Salah satu penumpang, Mega, menunggu perbaikan eskalator rusak di Stasiun Bekasi. Tak hanya menunggu, dia juga konsisten mencuitkan sorotannya terhadap eskalator rusak ini agar perbaikan segera dilakukan.
“Kemarin ini sudah memasuki hari ke-96,” kata Mega kepada detikcom, Sabtu (27/1/2024).
Mega adalah warga Bekasi yang selalu berangkat kerja menggunakan KRL. Eskalator rusak di Stasiun Bekasi bahkan berumur lebih lama ketimbang cuitan pertamanya soal rusaknya tangga berjalan ini pada 5 Oktober silam. Bila dihitung sejak tanggal itu, 100 hari jatuh pada 13 Januari. Namun, Mega tidak ikut menghitung hari-hari saat dia tidak mengunjungi Stasiun Bekasi karena dia sedang libur atau sedang tidak berangkat bekerja naik KRL.
Apa pun itu, Mega istikamah mengunggah foto eskalator rusak di Stasiun Bekasi. Apa yang membuatnya gigih mencuit lewat akun X (Twitter) miliknya, @PernebangRoket?
“Yang membuatku gigih untuk terus mengunggah karena aku capek melihat fasilitas yang harusnya menjadi hak dan prioritas utama masyarakat malah tidak diperhatikan,” kata Mega.
Eskalator yang menjadi sorotan Mega adalah eskalator turun arah Jl Raya Perjuangan. Eskalator rusak ini juga sudah diberitakan detikcom sejak Oktober tahun lalu. Sesekali Mega mencuitkan berita detikcom, tapi kadang harapan yang muncul mengenai perbaikan itu disusul dengan rasa kecewa. Misalnya, janji dari dari Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta pada 27 Oktober 2023 bahwa perbaikan akan dilakukan sebulan lagi. Ternyata, setelah sebulan, masalah itu belum beres juga.
Tangga berjalan ini sangat dibutuhkan anker (sebutan populer untuk ‘anak kereta’), lebih-lebih untuk lansia, penyandang disabilitas, hingga ibu hamil. Tidak masuk akal bila mereka semua diminta meniti tangga biasa atau terlalu lama menunggu lift.
“Bahkan ada tangga juga kan aku kasihan lihat orang-orang yang membutuhkan, seperti lansia atau ibu bawa anak atau orang-orang normal juga, kan. Capek. Apalagi kalau pas nggak dapat duduk dan berdiri berjam-jam di kereta,” kata Mega.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.