Hal tersebut disampaikan Menteri Koperasi Ferry Juliantono usai menandatangani kerja sama dengan Utusan Khusus Presiden (UKP) Bidang Ekonomi dan Perbankan Setiawan Ichlas, di Aula Utama Gedung Lemdiklat Polri, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 30 Desember 2025.
Ferry menjelaskan, arah besar pengembangan koperasi ke depan sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pembentukan 80 ribu koperasi desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan, gagasan tersebut berakar dari pemikiran almarhum Prof. Soemitro Djojohadikusumo—ayah Presiden Prabowo—yang dikenal sebagai begawan ekonomi dan pegiat koperasi, serta Margono Djojohadikusumo, kakek Presiden, yang meletakkan dasar pembangunan semesta berencana.
Dalam konsep tersebut, koperasi tidak hanya bergerak di sektor simpan pinjam, tetapi juga produksi, distribusi, industri, dan perkreditan. Sejarah mencatat, pada era sebelumnya banyak koperasi yang memiliki pabrik, industri, hingga bank.
“Dua di antaranya adalah Bank Bukopin dan Bank Kesejahteraan Ekonomi yang awalnya didirikan oleh induk-induk koperasi. Dan insyaallah nanti bisa kita beli lagi bank itu oleh koperasi,” tegas Ferry.
Ia optimistis target tersebut dapat terwujud dengan dukungan UKP Bidang Ekonomi dan Perbankan serta berbagai pihak terkait.
“Dengan dukungan Utusan Khusus Presiden dan para pemangku kepentingan, insyaallah koperasi akan kembali memiliki bank dalam waktu yang tidak terlalu lama,” pungkasnya.

