Jakarta, CNN Indonesia —
Mabes Polri mengatakan terdapat 689 anggota kepolisian yang sudah dipecat buntut pelanggaran disepanjang tahun 2025.
Hal tersebut disampaikan Irwasum Polri Komjen Wahyu Widada dalam paparannya saat Rilis Akhir Tahun (RAT) Mabes Polri 2025 di Gedung Rupatama Selasa (30/12).
“Pada tahun 2025 ini Polri telah menjatuhkan sebanyak 9.817 putusan sidang Kode Etik Profesi Polri,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu merincikan ribuan putusan itu terdiri dari 2.707 sanksi etik berupa pernyataan perbuatan tercela; 1.951 permintaan maaf secara lisan maupun tertulis; 1.709 sanksi penempatan khusus (Patsus) selama 30 hari; serta 1.196 sanksi demosi.
“689 sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH), 637 sanksi tunda pangkat dan tunda pendidikan, dan 44 sanksi lainnya,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, Polri juga telah menjatuhkan 5.061 putusan sidang disiplin selama 2025. Beberapa sanksi terkait dengan pembinaan antara lain 804 sanksi tunda pendidikan, 510 sanksi tunda pangkat, 364 sanksi demosi, dan 393 sanksi lainnya.
Di sisi lain, Wahyu menyebut ada peningkatan visibilitas pelanggaran anggota pada tahun ini. Hal ini, kata dia, menunjukkan semakin terbukanya akses pelaporan masyarakat, meningkatnya keberanian publik untuk melapor.
Ia mengatakan kondisi ini juga menjadi pertanda jika sistem pengawasan internal Polri semakin transparan. Wahyu menilai mekanisme kontrol dan akuntabilitas organisasi juga berjalan lebih efektif dan responsif terhadap dinamika di lapangan.
“Di mana pelanggaran yang terjadi ditindak dengan tegas, tidak ditutup-tutupi, diproses secara terbuka, dan dijadikan sebagai instrumen pembelajaran institusional dalam memperkuat integritas dan profesionalisme anggota,” tuturnya.
Lebih lanjut Wahyu memastikan Polri, khususnya Itwasum dan Propam Polri tidak hanya bertugas mengawasi anggota melainkan akan memberi tindakan tegas jika terjadi pelanggaran.
“Jadi kalau sudah diawasi, tetap melakukan pelanggaran, ya tinggal digigit. Karena kalau enggak digigit ya percuma saja,” jelasnya.
“Oleh karena itu ketegasan pimpinan, dalam hal ini perintah langsung Pak Kapolri, untuk selalu menindak tegas dan jangan ragu-ragu terhadap setiap anggota yang melakukan pelanggaran, terus akan kita tindak lanjuti,” imbuhnya.
(tfq/isn)
[Gambas:Video CNN]
