JAKARTA – Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) saat ini semakin marak digunakan di berbagai bidang, termasuk bidang pembelajaran. Tak hanya untuk belajar Bahasa atau sains, AI kini juga mulai diterapkan sebagai salah satu metode pembelajaran mengaji yang efektif.
Dengan memanfaatkan AI, kegiatan belajar mengaji bisa menjadi lebih efektif dan efisien, dan bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Dengan AI para pemula bisa mengatasi tantangan yang biasanya dihadapi saat mulai belajar membaca Alquran, termasuk perlunya bertatap muka dan pendampingan dari guru.
Gagasan untuk menggunakan AI dalam pembelajaran Alquran ini datang dari mantan Rektor Universitas
Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc, berawal dari keprihatinannya saat mendapati 60 persen mahasiswa baru di kampus yang dinaunginya itu tidak bisa mengaji.
Atas dasar keprihatinan sekaligus kepedulian terhadap pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang terus menjadi isu krusial di tanah air, Sutarto pun menginisiasi pembangunan ngaji.ai, sebuah aplikasi berbasis AI untuk membantu belajar Alquran.
“Hal terpenting, pembelajaran mengaji meski tanpa guru harus tetap berkualitas dan akurat,” ujar Sutarto mengenang awal rencana membangun aplikasi.
Adapun ide mengembangkan aplikasi, dipilih Sutarto, sebagai cara paling efektif karena mudah diakses lewat gadget. Ia menilai, gadget saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
“Melalui aplikasi, kami berharap agar pengguna dapat belajar mengaji kapan saja dan di mana saja. Bahkan, mereka bisa menyesuaikan waktunya sendiri,” tambahnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya