Berita MotoGP: Marc Marquez menutup musim MotoGP 2025 dengan cerita baru dalam kariernya. Setelah bertahun tahun membela Honda, ia kini merasakan perbedaan mendasar saat membawa Ducati meraih gelar juara dunia.
Marc Marquez telah menorehkan namanya dalam sejarah MotoGP sebagai salah satu pebalap paling sukses lintas generasi. Setelah lama menjadi ikon Honda, pebalap asal Cervera itu kini membuka babak baru bersama Ducati, sekaligus mengungkap perbedaan penting yang ia rasakan antara dua raksasa pabrikan tersebut.
Musim 2025 menjadi tonggak bersejarah bagi Marquez. Ia berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP ketujuh dalam kariernya, sekaligus yang pertama bersama Ducati. Dengan pencapaian tersebut, Marquez masuk dalam kelompok elite pebalap yang mampu menjuarai MotoGP bersama lebih dari satu pabrikan, sejajar dengan Valentino Rossi dan Casey Stoner.
Selama periode kejayaannya bersama Honda, Marquez dikenal sebagai bagian dari keluarga besar pabrikan Jepang itu. Enam gelar MotoGP ia persembahkan untuk Honda antara 2013 hingga 2019. Namun cedera lengan serius pada 2020 menjadi titik balik, di mana performa Honda perlahan menurun dan mendorong Marquez untuk mencari tantangan baru.
Keputusan pindah ke Ducati melalui tim Gresini pada 2024 menjadi awal transformasi besar. Setahun kemudian, ia langsung mengantarkan Ducati menjuarai MotoGP dengan dominasi luar biasa, mengamankan gelar dengan lima seri tersisa berkat 11 kemenangan balapan utama dan 14 kemenangan sprint.
Dalam proses itu, Marquez mengaku menyadari perbedaan mendasar antara Ducati dan Honda. Ia menilai ukuran dan struktur organisasi Ducati jauh lebih kecil dibandingkan Honda, namun justru di situlah letak kekuatan mereka.
“Kami adalah sebuah tim. Saya yang mengendarai motor dan melewati garis finis, tetapi di balik itu ada banyak orang di Bologna dan di sirkuit yang membuat semua ini terjadi,” ujar Marquez kepada Gazzetta dello Sport.
Ia menambahkan bahwa kebesaran sebuah tim tidak semata ditentukan oleh skala perusahaan.
“Ada pabrikan Jepang yang jauh lebih besar, tetapi di Ducati saya belajar bahwa kebesaran dibangun oleh orang orang dan perhatian pada detail kecil,” katanya.
Di Honda, Marquez tumbuh dalam sistem yang mapan dan besar, sementara di Ducati ia harus membangun hubungan baru dari awal. Meski hanya membawa satu mekanik lamanya, Javi Ortiz, Marquez kini justru merasa Ducati telah menjadi rumah barunya.
Keberhasilannya di musim 2025 juga membuat Ducati dikabarkan menjadikan Marc Marquez sebagai prioritas utama untuk kontrak jangka panjang menuju era regulasi baru MotoGP 2027. Dengan peran sentral yang kini ia miliki, Marquez bukan hanya menjadi juara, tetapi juga sosok kunci dalam arah masa depan Ducati.
Artikel Tag: Marc Marquez, Ducati, Honda
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/marc-marquez-jelaskan-perbedaan-krusial-ducati-dan-honda

