Makassar, CNN Indonesia —
Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Selatan mencatat Sulawesi Selatan menempati urutan kelima sebagai daerah dengan jumlah tersangka kasus tindak pidana narkotika terbanyak di Indonesia sepanjang tahun 2025.
Kepala Bidang Pemberantasan BNNP Sulsel Kombes Ardiansyah mengatakan Sulsel menempati posisi kelima berdasarkan data Indonesia Drugs Report tahun 2025 dari BNN.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dalam laporan tersebut, BNN mencatat secara nasional terdapat 46.748 kasus narkotika dengan total 61.439 tersangka sepanjang tahun 2025,” kata Ardiansyah saat memberikan keterangan resminya, Selasa (30/12).
Menurut Ardiansyah, angka ini menunjukkan bahwa peredaran dan penyalahgunaan narkotika masih menjadi ancaman serius di berbagai wilayah Indonesia.
Untuk sebaran wilayah, DKI Jakarta berada di posisi teratas dengan 6.941 kasus dan 9.392 tersangka. Disusul Jawa Timur dengan 5.593 kasus dan 7.026 tersangka, serta Sumatera Utara yang mencatat 5.540 kasus dan 6.987 tersangka.
Kemudian Jawa Barat berada di urutan keempat dengan 3.144 kasus dan 3.996 tersangka. Sedangkan, Sulawesi Selatan menempati posisi kelima dengan total 2.585 kasus narkotika dan 3.641 tersangka.
“Capaian tersebut, menempatkan Sulsel sebagai salah satu provinsi dengan tingkat kerawanan narkotika yang cukup tinggi di Indonesia,” ujarnya.
Ardiansyah menegaskan tingginya angka kasus dan tersangka ini menjadi peringatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat upaya pencegahan, pemberantasan, serta rehabilitasi penyalahgunaan narkotika.
“Sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, dan masyarakat dinilai sangat penting untuk menekan laju peredaran narkoba di tanah air,” ujarnya.
(fra/mir/fra)
[Gambas:Video CNN]

