Jakarta, CNN Indonesia —
Warga yang merayakan malam tahun baru 2026 di wilayah Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat ada yang memilih membubarkan diri karena diguyur hujan.
Pantauan CNNIndonesia.com, masih banyak juga warga yang pilih menetap hujan-hujanan karena sudah mengenakan jas hujan dan payung. Namun sebagian warga memilih untuk pergi dari depan panggung dan meneduh di tenda-tenda yang tersedia di sekitar lokasi.
Walaupun begitu, pertunjukan di panggung utama masih terus berjalan meriah yang berjalan tanpa kembang api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, selain warga yang kehujanan, ada juga warga yang jadi korban pencopetan.
Menurut laporan yang disampaikan pihak kepolisian, ada 2 warga yang mengaku menjadi korban pencopetan dan saat ini masih ditangani oleh Polisi sub sektor M.H Thamrin.
Sementara itu, saat ini jalan M.H. Thamrin diberlakukan car free night (CFN) alias bebas kendaraan. Personil kepolisian dan petugas Dishub pun tampak bersiaga menjaga dan mengatur warga.
Ada delapan titik tempat perayaan malam Tahun Baru 2026 di Ibu Kota. Yakni Lapangan Banteng, kawasan M.H. Thamrin, Sarinah, Bundaran HI, Dukuh Atas, Semanggi, kawasan SCBD, hingga FX Sudirman.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menutup 33 ruas jalan saat perayaan malam tahun baru mulai pukul 18.00 WIB sampai 01.00 WIB.
Sebelumnya, Gubernur DKI Pramono Anung menyarankan agar masyarakat yang akan datang memanfaatkan transportasi publik karena akan beroperasi hingga pukul 02.00 WIB dini hari.
Tidak akan ada pesta kembang api di Bundaran HI. Melainkan akan diganti dengan video mapping tentang Peta Sumatra.
“Tetapi yang paling penting sebenarnya bukan kembang apinya, tetapi empati kita terhadap peristiwa yang terjadi di Aceh, di Sumatera Utara, dan juga di Sumatera Barat,” ujar Pramono di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Selasa (30/12).
(fam/dal)
[Gambas:Video CNN]
