JAKARTA – Fedi Nuril belakangan mendadak menjadi trending di media sosial X gegara pernyataan terkait pilihannya di Pilpres 2024.
Salah satu cuitan yang sempat viral adalah saat Fedi Nuril secara terang-terangan menyatakan dirinya tidak akan memilih paslon dari nomor urut 2 yakni Prabowo Subianto.
Meski awalnya mengaku bingung akan memilih paslon mana, namun Fedi Nuril kemudian secara tegas memberikan pernyataan tersebut melalui cuitannya pada Kamis, (1/2/2024) lalu.
“Dua minggu lagi, insyaallah, Pemilu. Gue masih belum menentukan pilihan capres, tapi gue udah pasti gak bakal pilih 02. #AsalBukan02,” tulis Fedi Nuril, melalui akun X-nya, @realfedinuril.
Gegara cuitan tersebut, Fedi Nuril lantas mendadak diserang netizen, khususnya dari para pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran.
Meski begitu, Fedi Nuril tetap tak gentar menjelaskan kepada netizen alasan kuat mengapa dirinya tidak memilih paslon nomor urut 2.
Terbaru, ia membeberkan bahwa pelaku penculikan yang belum diadili dan dihukum seharusnya tidak boleh diberikan kekuasaan besar dengan menjadi seorang presiden.
“Ada pelaku penculikan belum diadili dan dihukum, masa mau dikasih kekuasaan besar dengan jadi presiden? Silakan dipikirkan di atas tumpukan taplak lainnya di dalam lemari,” tutur Fedi Nuril, membalas salah satu cuitan netizen.
Sebelumnya, beberapa netizen juga sempat melontarkan respon pro dan kontra. Meski begitu, Fedi Nuril tetap menanggapinya dengan santai.
“Sayang sekali mas. Saya pasti 02 mas. Pasti fans mas banyak yang menayangkan lo. Termasuk saya,” ujar salah satu netizen.
“Silahkan pilih yang mas mau. Saya tidak mungkin membahagiakan semua orang,” timpal Fedi Nuril.
Sejak cuitan pertamanya soal paslon 2 itu viral, beberapa hari berselang bahkan hingga saat ini, perdebatannya dengan beberapa netizen masih terus berlanjut. Khususnya dengan para pendukung paslon nomor urut 2.
Namun, dengan keberanian dan ketegasannya, Fedi Nuril kembali menyatakan dan mengingatkan masyarakat terkait pentingnya menuntut keadilan atas kasus pelanggaran HAM berat, terutama pada generasi muda.
“Kenapa isu penculikan “terkesan”diangkat tiap 5 tahun? Karena si pelaku penculikan masih nyapres lagi. Dari 2007 sampai sekarang “Aksi Kamisan” masih dilakukan tiap Kamis di depan Istana Negara,” tulis Fedi Nuril di cuitan lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya