WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara aktif menggencarkan kampanyenya di berbagai platform mulai dari Threads, Instagram, Facebook, X, Truth Social, hingga tidak terkecuali TikTok yang sempat ditentang, demi mengambil hati para pemilih muda. Pasalnya media sosial ini ditolak karena pemerintah AS merasa terancam, memunculkan kekhawatiran akan keamanan nasional atas platform tersebut dan mencekalnya di perangkat federal.
Meski bukan Biden yang terlibat langsung berinteraksi dengan pengguna TikTok, akun tersebut akan dijalankan sepenuhnya oleh tim kampanye untuk menjangkau para pemilih, terutama mereka yang lebih muda karena semakin menjauh dari platform tradisional. Video perdana yang diunggah pada platform itu menampilkan Joe Biden yang sedang ditanyai mengenai Super Bowl.
Dilansir dari Yahoo Finance pada Senin (12/2/2024), baik FBI maupun Komisi Komunikasi Federal telah mewanti-wanti bahwa pengguna TikTok dan ByteDance dapat membagikan data pengguna seperti riwayat penelusuran, lokasi, dan pengenal biometrik dengan pemerintah China.
Biden pada 2022 mengeluarkan larangan penggunaan TikTok kepada hampir 4 juta karyawan pemerintah federal pada perangkat yang dimiliki oleh lembaga-lembaganya, dengan pengecualian terbatas untuk penegakan hukum, keamanan nasional, dan tujuan penelitian keamanan. Komite Investasi Asing yang bersifat rahasia dan berkuasa di Amerika Serikat telah meninjau aplikasi ini selama bertahun-tahun.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya