Pandeglang –
Seorang nelayan bernama Maemun (40) ditemukan tewas mengambang di perairan wilayah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Pandeglang, Banten. Nelayan tersebut tewas diduga diterkam buaya.
“Iya kita telah menerima laporan kejadian nelayan meninggal dunia karena terseret buaya,” kata Kepala Balai TNUK Ardi Andono dari keterangan tertulis yang diterima, Jumat (16/1/2024).
Ardi menjelaskan sebelum diterkam buaya, nelayan tersebut dilaporkan tengah mencari lobster di perairan Pulau Handeuleum TNUK pada malam hari. Menurutnya, perairan Pulau Handeuleum merupakan habitat buaya muara.
“Sungai sekitar Handeuleum merupakan habitat buaya muara (Crocodylus Porosus),” katanya.
Pencarian nelayan yang tewas diduga diterkam buaya di perairan Pulau Handeuleum, Ujung Kulon, Pandeglang, Banten. (dok. Istimewa)
|
Setelah proses pencarian yang cukup lama, korban kemudian berhasil ditemukan. Ia mengatakan pada saat ditemukan korban sudah tewas dengan kondisi mengambang tidak jauh dari lokasi korban dinyatakan hilang.
“Korban ditemukan dalam keadaan wafat, selanjutnya dibawa ke pihak keluarga,” katanya.
Atas kejadian itu, Ardi menghimbau kepada masyarakat agar tidak mengambil biota laut di wilayah habitat buaya. Ia mengajak kepada nelayan agar bisa mempertimbangkan keselamatan pribadi.
“Kami berharap warga tidak melakukan pengambilan biota Laut di TNUK karena merupakan habitat buaya,” pungkasnya.
(mea/mea)