Peribahasa Banjar “Akal diakali, pikir dipikirakan” mengingatkan kita untuk menggunakan akal dan pikiran dengan bijak. Dalam memilih pemimpin, pepatah ini menjadi panduan penting untuk menentukan pemimpin yang tepat bagi rakyat.
Presiden Rakyat cenderung memiliki Keterwakilan Rakyat dengan Lebih terhubung dengan kebutuhan dan aspirasi rakyat karena berasal dari kalangan rakyat biasa. Memahami dan merepresentasikan kepentingan masyarakat umum. Orientasi pada Kesejahteraan Rakyat dengan Fokus pada kesejahteraan dan pemberdayaan rakyat. Kebijakan difokuskan pada pengentasan kemiskinan,pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat. Pengambilan Keputusan yang Adil dengan Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kesenjangan sosial dan ekonomi, sehingga membuat keputusan yang lebih adil dan merata. Transparansi dan Akuntabilitas dengan Terbuka terhadap publik dan berusaha menciptakan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Akal diakali, pikir dipikirakan” mendorong kita untuk memilih Presiden Rakyat yang menggunakan akal dan pikirannya untuk kebaikan rakyat. Presiden Rakyat akan memimpin dengan hati, memahami kebutuhan rakyat, dan membuat keputusan yang adil dan merata. Pemilihan presiden adalah momen penting untuk menentukan masa depan bangsa. Karena sudah sampai di fase ini Mari kita kawal akal dan pikiran dengan bijak untuk mengawal kepemimpinan yang tepat, pemimpin yang akan membawa rakyat menuju masa depan yang lebih sejahtera dan adil.
@yudhady28