Jakarta –
Komnas HAM akan memediasi warga Kampung Bayam dengan Pemprov DKI dan PT Jakarta Propertindo (JakPro). Mediasi dijadwalkan awal bulan depan.
“Betul, sudah masuk ke mediasi. Rencana awal Maret akan kita undang Pemrov DKI dan JakPro untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Komisioner Mediasi Komnas HAM Prabianto Mukti Wibowo saat dihubungi, Senin (19/2/2024).
Prabianto mengatakan Komnas HAM menerima aduan dari sejumlah kelompok warga. Namun aduan yang sedang ditangani ialah aduan yang ditangani oleh LBH Jakarta.
Mereka meminta kejelasan nasib tinggal di Kampung Susun Bayam yang terbangun di kompleks Jakarta International Stadium (JIS) itu.
“Ada beberapa kelompok yang mengadu ke Komnas HAM. Kami tangani yang diadukan oleh LBH Jakarta,” jelasnya.
Seperti diketahui, polemik Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara (Jakut) terus bergulir. Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono setidaknya sudah menawarkan tiga solusi.
Solusi terbaru Heru ialah membangun rumah susun (rusun) baru pada 2025. Rusun itu akan merupakan alternatif bagi warga Kampung Bayam yang menolak direlokasi dan hanya ingin tinggal di kawasan yang lama mereka huni.
Selain itu, Heru Budi menawarkan dua solusi lain. Dia menawari warga tinggal di dua rusun lain.
Heru menyerahkan kepada warga untuk memilih tiga opsi solusi soal tempat yang dapat dihuni. Untuk diketahui, Kampung Bayam diratakan saat pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
“Saya memberikan beberapa alternatif, bisa di tempat di Nagrak, di Pasar Rumput. Dan kami akan bangun kembali rusun di sekitar sana (JIS). sehingga silakan warga memilih,” kata Heru di kawasan Ciracas, Jakarta Timur (Jaktim), Jumat (26/1).
Dia menegaskan Pemprov DKI tidak pernah mengabaikan nasib warga Kampung Bayam. Dia mengatakan sebagian warga Kampung Bayam pun sudah mengambil pilihan tinggal di Rusun Nagrak.
“Warga Kampung Bayam kan juga sudah ada di Nagrak juga. Pemprov DKI tidak akan menelantarkan,” katanya.
Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput sudah berdiri dan siap dihuni. Sementara itu, jika warga Kampung Bayam memilih rusun, mereka harus menunggu pembangunan yang dimulai tahun depan.
Heru mengaku rencana pembangunan rusun baru di kawasan Tanjung Priok itu sudah dibahas sejak tahun lalu.
Sekadar informasi, memang ada dua kelompok warga Kampung Bayam. Kelompok pertama ialah warga yang sempat mendirikan tenda di dekat JIS kemudian di pindah ke Rusun Nagrak. Sementara kelompok kedua berasal dari kelompok tani.
(taa/aik)