Jakarta –
Viral seorang pria penumpang Whoosh yang mengaku dirampok oleh salah satu sopir taksi online di Stasiun Tegalluar. PT KCIC menegaskan bahwa informasi tersebut hoax.
“Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikan bahwa informasi viral tersebut tidak benar,” kata Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).
Diketahui penumpang itu bernama Raka Ihsan Arfiareza. Eva menyebut Raka mengakui kejadian yang sebenarnya ke polisi melalui laporan polisi (LP) dan BAP Polsek Cileunyi bahwa yang bersangkutan telah membuat laporan palsu kepada orang tuanya.
“Saudara Raka mengakui tidak ada peristiwa penodongan yang terjadi setelah yang bersangkutan menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar. Saudara Raka juga menyampaikan bahwa pada malam tersebut terdapat petugas security di Stasiun Tegalluar, kondisi stasiun masih cukup ramai dan masih ada transportasi lanjutan,” ujarnya.
Eva mengatakan keterangan palsu tersebut terungkap setelah melalui investigasi yang dilakukan pihak kepolisian berdasarkan bukti CCTV yang terpasang di Stasiun Tegalluar. Berikut fakta yang ditemukan setelah CCTV dibuka dan dianalisa oleh kepolisian:
1. Kondisi stasiun masih ramai dan moda lanjutan masih tersedia seperti Shuttle Bus, DAMRI, dan Bluebird serta kendaraan online.
2. Petugas lengkap berada di area hall keberangkatan Stasiun Tegalluar dan masih terlihat kendaraan polisi yang sedang melakukan patroli di Stasiun Tegalluar.
3. Data pada sistem menyebutkan terdapat 22 penumpang yang turun bukan 5 orang penumpang seperti pada informasi tersebut. Terpantau pada CCTV Sdr Raka melanjutkan perjalanan dari Stasiun Tegalluar dengan menggunakan taksi bluebird yang sudah tersedia di Stasiun pada pukul 20.32 WIB, serta sebagian besar penumpang lain yang menggunakan moda DAMRI, Bluebird, atau Taksi Online dan kendaraan pribadi.
“Informasi dari kepolisian menyebutkan bahwa berita palsu terkait penodongan yang disampaikan saudara Raka kepada orang tuanya murni karena motif pribadi. KCIC memastikan bahwa komitmen menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang di area stasiun akan selalu dilakukan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Eva menegaskan bahwa sejak Whoosh beroperasi, KCIC telah berkolaborasi dengan TNI/Polri untuk pengamanan, serta memperkuat sistem pengamanan melalui pemasangan CCTV di seluruh stasiun dan kereta dan berbagai titik di sepanjang jalur kereta cepat. Terdapat secara total 1.396 CCTV di sepanjang jalur kereta cepat dan stasiun.
“Patroli juga rutin dilakukan oleh petugas keamanan dari Stasiun Tegalluar hingga ke Stadion GBLA mulai 18.00-22.00 WIB,” ujarnya
Simak juga ‘Hotman Paris Duga Penyebar Hoax Pembelian Pesawat Tempur Orang Indonesia’:
(azh/dhn)