BANDUNG – Markas Komando (Makosat) Brimob Polda Jabar di Jalan Kolonel Ahmad Syam, Kampung Sayang, Desa Cikeruh, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, terdampak bencana badai tornado.
Atap bangunan di markas pasukan elite Polri itu rusak tersapu angin. Kondisi Makosat Brimob Polda Jabar terlihat dalam sebuah video yang dilaporkan oleh seorang anggota.
“Bangunan di belakang rumah dansat (Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol Donyar Kusumadji SIK) roboh menimpa mobil, demikian,” kata prajurit Brimob yang merekam kondisi kerusakan akibat puting beliung.
Diketahui, angin besar yang terjadi ada Rabu (21/2/2024) sore menerjang empat kecamatan, yaitu, Cimanggung dan Jatinangor, Kabupaten Sumedang sera Rancaekek dan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
BACA JUGA:
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar melaporkan sebanyak 10 unit rumah di Kampung Situbuntu, Kecamatan Cimanggung terdampak mengalami kerusakan akibat puting beliung Total 49 jiwa atau 19 kepala keluarga terdampak.
Selain itu, dua warga mengalami luka-luka. BPBD Jabar masih berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sumedang dan Bandung untuk melakukan asesmen di lapangan.
Sementara itu, Wakapolresta Bandung AKBP Maruly Pardede mengatakan, aparat kepolisian telah melakukan penyisiran lokasi terdampak puting beliung. Terdapat dua kecamatan terdampak di Kabupaten Bandung yaitu Kecamatan Rancaekek dan Cicalengka.
“Kami bersama Bhabinkamtibmas masih melakukan penyisiran di dua kecamatan. Dua tim Dalmas Polresta Bandung diterjunkan untuk membantu evakuasi dan pembersihan jalan akibat pohon tumbang, seng, dan material yang tersapu angin puting beliung,” kata Wakapolresta Bandung.
AKBP Maruly Pardede menyatakan, petugas diterjunkan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas kendaraan di Jalan Raya Bandung-Garut pascabencana.
“Untuk arus lalu lintas di dari Bandung ke arah Garut sempat terhambat. Kami sama-sama lihat arus lalu lintas kendaraan terganggu karena dampak sisa pohon tumbang dan kebetulan bubaran dari pabrik sehingga cukup padat,” ujar AKBP Maruly Pardede.
Wakapolresta Bandung menuturkan, petugas sempat akan menerapkan contra flow tapi batal dilakukan karena jalan yang kecil.
Namun, kendaraan pemadam kebakaran dan ambulans diperbolehkan contraflow. “Roda kendaraan masih berputar walaupun padat dan tersendat,” tutupnya.
Sebelumnya, Pakar klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin mengatakan, angin kencang yang merusak banyak bangunan di Sumedang-Bandung tersebut adalah badai tornado.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya