DAGING domba memang tidak sepopuler daging kambing dan daging sapi bagi masyarakat Indonesia. Salah satu alasannya karena stigma di masyarakat, menyakini bahwasanya daging domba mengandung kolesterol tinggi.
Ya, hampir semua daging merah memang mengandung kolesterol, namun daging domba memiliki nilai gizi yang tinggi loh! Seperti diungkap Corporate Chef Artisan Kuliner Group sekaligus Lambassador 2023, Chef Ika Rizqi Pradana, disebutkan bahwa kandungan vitamin di dalam domba sangat bagus untuk kesehatan.
BACA JUGA:
“Daging domba itu protein, vitamin, dan zat besinya paling bagus. Ada orang bilang makan lamb bikin darah tinggi, salah!” ujar Chef Rizqi kala ditemui MNC Portal baru-baru ini di Jakarta.
“Kalau makan kambing iyah, kalau lamb umur under 6 bulan bagus, lebih baik makan lamb daripada kambing,” sambungnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
Selain itu, stigma lainnya mengenai aroma daging domba ialah aromanya yang dianggap menyengat. Padahal ternyata tidak, terlebih lagi apabila daging domba itu adalah daging domba Australia.
“Lamb dari Australia rasanya tidak kuat banget,” ucap Amuz Executive Chef and Escoffier Indonesia, Chef Gilles Marx pada kesempatan yang sama.
Chef Gilles menyarankan kepada masyarakat Indonesia untuk memilih daging domba dibanding daging kambing. Sebab cara mengolah atau memasaknya pun tidak sulit.
“Tergantung potongannya, kalau lamb rack jangan sampai well done, kalau secondary cut nggak apa-apa,” sarannya.
Sedangkan untuk estimasi waktu memasaknya sendiri, bisa 30 menit sampai 2 jam tergantung potongan daging yang dipilih.
“Kalau ibu-ibu di rumah lebih bagus pakai secondary cut. Ada fat (lemak) sedikit jadi masih juicy dan bisa dimasak welldone. Harganya juga lebih murah dan cocok untuk Indonesian tasted,” jelas Chef Gilles panjang lebar.
Berbeda dengan daging kambing yang harus dimarinasi dengan daun pepaya agar empuk, daging domba justru tidak perlu. Sebab dagingnya sudah empuk.
“Enggak usah (dimarinasi dengan daun papaya) karena sudah tender. Bisa pakai tradisional Indonesia cooking, jangan terlalu banyak rempah harus balance,” katanya lagi.
Di sisi lain, Corporate Chef Archipelago for West Area, sekaligus Lambassador 2022, Chef AS. Windoe mengatakan saat memasak daging domba tidak ada metode khusus, hanya saja harus diatur temperaturnya.
“Pakai temperature rare,” tutup Chef Windoe singkat.