Jakarta –
Rabithah Alawiyah mendorong polisi terus mengembangkan kasus dugaan pemalsuan situs organisasinya serta menjanjikan pembuatan sertifikat habib melalui jalur belakang. Rabithah Alawiyah meyakini pelaku lebih dari satu orang.
“Karena kami mendapatkan informasi ada marketing atau sales-sales yang menawarkan jasa (sertifikat bodong) ini untuk diteruskan lagi. Jadi dari pelaku ada salah satu orang yang menawarkan hal ini. Kami berharap juga Polda Metro Jaya bisa mengembangkan perkara ini,” kata Ketua Departemen Hukum dan Legal Rabithah Alawiyah Ahmad Ramzy Ba’abud saat dihubungi, Sabtu (2/3/2024).
Saat ini polisi menetapkan satu orang tersangka berinisial JMW (24). Ramzy menegaskan bahwa JMW bukanlah anggota maupun terafiliasi oleh Rabithah Alawiyah.
Ramzy menjelaskan awalnya Rabithah Alawiyah membuat laporan polisi terkait dugaan plagiarisme website organisasinya. Laporan ini dibuat usai korban penipuan sertifikat habib bodong mengadu ke kantor Rabithah Alawiyah.
“Jadi ada beberapa korban menghubungi kantor RA. karena menghubungi RA, kami nyatakan tak mempunyai blogspot itu, dari situlah kami mengetahui hal ini, akhirnya kami telusuri dan membuat laporan polisi,” terangnya.
“Kami mengimbau terhadap orang-orang yang pernah membayar pelaku segera melaporkan pelaku atas penipuan yang dibuat oleh si pelaku karena jelas-jelas pelaku bukan pengurus Rabithah Alawiyah, sekali lagi dia hanya mengatasnamakan Rabithah Alawiyah,” sambungnya.
Atas kejadian ini, Ramzy mengimbau kepada masyarakat yang memiliki garis keturunan Nabi Muhammad SAW dan ingin silsilahnya tercatat agar melalui mekanisme yang benar dan tak tergiur jalur ilegal. Masyarakat bisa melakukan pendaftaran melalui DPC Rabithah Alawiyah sesuai domisili pemohon.
“Kami mengimbau agar tak percaya kepada orang orang di luar sana yang mengklaim membuat satu buku tapi dia bukan pengurus atau hanya bisa menampilkan di suatu blogspot ataupun media sosial,” ucapnya.
Saat pendaftaran, pemohon akan diminta mengisi formulir berisikan nama, nama orang tua, hingga silsilah lima keturunan ke atas.
Setelahnya, setelahnya DPC wilayah akan meneruskan formulir tersebut kepada lembaga maktab daimi untuk dilakukan verifikasi.
“Di situ akan terlihat jika betul seseorang silsilahnya bersambung sampai rasulullah, baru akan dikeluarkan satu buku. Kalau yang dilakukan pelaku, dia melalui mekanisme tidak benar. Dia minta uang, setelah itu namanya dimunculkan dalam blogspot itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, polisi mengungkap dugaan pemalsuan situs organisasi Rabithah Alawiyah serta menangkap satu orang pelaku bernama JMW (24). JMW memalsukan logo website Rabithah Alawiyah dengan menjanjikan sertifikat daftar habib atau keturunan Nabi Muhammad SAW.
“Membuat blog palsu, dan menjanjikan pembuatan sertifikat habib melalui jalur belakang (tidak resmi),” kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak dalam keterangannya, Sabtu (2/3/2024).
Dia mengatakan pihaknya menerima laporan adanya website yang mengaku sebagai website resmi organisasi Rabithah Alawiyah. Laporan itu diterima pada Desember 2023.
“Pada sekira bulan Desember 2023, korban mendapat informasi bahwa ada blogspot yang mengaku sebagai blogspot resmi milik organisasi Rabithah Alawiyah, yang mana di dalam blogspot tersebut berisi tentang nasab semua habib yang sudah terdata di Rabithah Alawiyah,” ujarnya.
Dia mengatakan JMW memalsukan logo website resmi Rabithah Alawiyah. Dia mengatakan JMW menawarkan penulisan nama sertifikat di Rabithah Alawiyah dengan tarif Rp 4 juta.
“Yang mana pemilik blogspot tersebut menduplikasikan logo milik Rabithah Alawiyah sehingga seolah-olah adalah blogspot resmi dari Rabithah Alawiyah, kemudian seseorang yang menguasai atau memiliki blogspot tersebut menawarkan apabila ada orang yang ingin namanya terdaftar di Rabithah Alawiyah bisa mengurus melalui jalur belakang, jalur tidak resmi di blogspot tersebut dengan biaya sebesar Rp 4.000.000 per satu nama sehingga nama tersebut bisa tercatat di organisasi Rabithah Alawiyah,” ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya telah melakukan klarifikasi ke organisasi Rabithah Alawiyah. Namun, Rabithah Alawiyah mengatakan hanya memiliki satu website resmi yaitu https://rabithahalawiyah.org/.
“Sedangkan klarifikasi dari pihak Rabithah Alawiyah sendiri tidak pernah memilki blogspot https://maktabdaimi.blogspot.com/?m=1 dan website resmi yang dimiliki Organisasi Rabithah alawiyah yaitu https://rabithahalawiyah.org/,” ujarnya.
Ade Safri mengatakan JMW ditangkap di kediamannya di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Rabu (28/2) lalu. Dia mengatakan pihaknya juga melakukan penggeledahan pada alat elektronik milik JMW.
(taa/idh)