Jakarta –
Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengapresiasi langkah KPK menahan 15 tersangka pungutan liar (pungli) ruang tahanan (rutan) KPK. Meskipun, kata MAKI, KPK lamban dalam menangani kasus ini.
“Apapun tetap memberikan apresiasi kepada KPK yang akhirnya telah menahan tersangka pungli. Meskipun kemarin saya kami teriak-teriak juga karena memang terkesan lamban karena Dewas kan sudah selesai menyidangkan ini. Akhirnya gerak cepat (gercep),” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada wartawan, Jumat (16/3/2024).
Boyamin berharap penahanan ini menjadi efek jera kepada pelaku pungli untuk tidak melakukan di kemudian hari. Dia meminta KPK untuk segera melengkapi berkas dan menyidangkan kasus ini.
“Tapi apapun karena hari ini sudah ditahan, ya kita apresiasi dan mudah-mudahan ini menjadi efek jera supaya tidak ada yang melakukan lagi di kemudian hari dan saya minta kepada KPK untuk segera menyidangkan,” katanya.
Boyamin meminta KPK nantinya menuntut hukuman berat terhadap pelaku pungli di Rutan KPK itu. Hal itu, kata Boyamin, agar KPK bisa membuktikan kepada publik bahwa mereka juga bisa keras terhadap pegawainya sendiri.
“Mestinya menuntut agak berat untuk nantinya kalau sudah sampai persidangan kasus ini supaya tidak menjadikan noda bahwa KPK pun bisa tegas dengan dirinya sendiri, bisa keras dengan dirinya sendiri,” kata Boyamin.
KPK Tahan 15 Tersangka
Sebelumnya, KPK telah memeriksa 15 tersangka kasus pungutan liar atau pungli di Rutan KPK dan menahan semuanya. Salah satu tersangka yang ikut diperiksa hari ini ialah Kepala Rutan (Karutan) KPK Achmad Fauzi.
“Ada 15 tersangka. Pertama saudara AF, Kepala Rutan Cabang KPK,” kata Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Jumat (15/3).
Achmad Fauzi menjadi satu dari 15 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pungli Rutan KPK. Fauzi akan menjalani penahanan di Rutan Polda Metro Jaya.
“Untuk kebutuhan proses penyidikan tim penyidik menahan para tersangka dimaksud selama 20 hari pertama terhitung tanggal 15 Maret 2024 sampai 3 April 2024 di Rutan Polda Metro Jaya,” ujar Asep.
Dalam kasus pungli Rutan KPK, ada 93 pegawai yang terlibat. Sebanyak 90 pegawai telah menjalani sidang etik di Dewas KPK, di mana sebanyak 78 diberikan sanksi berat berupa permintaan maaf.
(whn/jbr)