Jakarta –
Jl Raya RE Martadinata di Ancol, Jakarta Utara, menuju Gunung Sahari sempat ditutup pada Kamis (14/3) lalu. Jalan tersebut kini sudah kembali dibuka. Warga sempat kerepotan karena jalan ini ditutup tanpa pemberitahuan.
Salah satu warga Tanjung Priok, Wariman (56) sempat mengeluhkan penutupan jalan yang tak terlalu jauh dari Jakarta International Stadiun (JIS) tersebut. Pasalnya, tak ada pemberitahuan dari pihak yang menutup jalan tersebut.
“Ya kaga ada pemberitahuan apa-apa, jadi jalan cuma ditutup aja gitu. Nggak ada plang apa-apa,” kata Wariman saat ditemui di Jl RE Martadinata, Jakarta Utara, Sabtu (16/3/2024).
Ia pun mengaku kaget atas penutupan jalan. Wariman yang berprofesi sebagai ojek online itu pun sampai harus rela menolak pesanan penumpangnya, karena harus putas arah lebih jauh.
“Makanya kaget juga kemarin itu. Nganter panumpang yang mau ke Pasar Baru (Jakarta Pusat) sempat saya cancel,” ujarnya.
Sempat terjadi kemacetan akibat penutupan jalan yang mengarah ke Gunung Sahari itu. Sebab pengendara roda dua nekat lawan arah untuk menuju jalan Budi Mulya.
“Iya sempat macet itu siang. Banyak motor yang puter balik sih. Lewat jalan Budi Mulya kan lumayan jauh tuh muternya. Cuma gara-garaitu, Budi Mulya jadi macet juga kemarin,” ungkapnya.
Meski begitu, jalan yang ditutup itu tak lama dibuka kembali. “Tapi langsung dibuka lagi itu untungnya siang sudah dibuka lagi,” ucapnya.
Wariman menuturkan, penutupan jalan tersebut imbas dari adanya pengerjaan Jalan tol yang tak kunjungan usai. Meski jalan tak ditutup, ia mengatakan jalan di RE Martadinata tetap macet.
“Tapi emang jalan tol-nya lama ya gak selesai-selesai. Tiap hari jalanan aja udah macet, apalagi ada penutupan jalan ya. Kan banyak tuh kontainer apa truk dari pelabuhan, Tanjung Priok. Itu yang bikin macet. Kan jalanan juga kecil ya,” imbuhnya.
Dirinya pun berharap agar pengerjaan proyek di Jakarta Utara dapat segera diselesaikan.
“Semoga bisa cepet selesai lah proyek ini. Kan ada proyek kereta juga kan yang di depan JIS. Biar orang-orang yang mau ke daerah sini jadi enak, gak macet-macetan. Yah, kayanya nggak mungkin nggak macet sih, tapi paling enggak jalannya udah lebih lebar gitu,” harap Wariman.
Sementara itu, Faqri (32) mengatakan penutupan jalan tersebut dilakukan oleh petugas proyek jalan tol di sekitar jalan tersebut. Dirinya juga tak tahu-menahu soal penutupan jalan yang terkesan mendadak itu.
“Iya sempat tuh (jalan ditutup), cuma sehari doang sih. Yang nutup orang proyek,” kata Faqri
“Nggak tahu saya (kenapa ditutup). Ditutup aja gitu. Gak ada plang apa-apa. Biasanya kan ada pemberitahuan lagi ngerjain apa gitu kan. Tapi ini kaga,” ujarnya.
Jl RE Martadinata, Ancol, Jakarta Utara, 16 Maret 2024 sudah normal, jalanan dibuka, tidak seperti 14 Maret yang sempat ada penutupan jalan. (Brigitta Belia P/detikcom)
|
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan belum ada koordinasi dengan pihak Wijaya Karya (Wika), kontraktor Tol Harbour Road II, terkait penutupan Jalan Raya R.E Martadinata, Jakarta Utara (Jakut) menuju Gunung Sahari. Syafrin menegaskan pihaknya telah berkoordinasi dan menegur PT CMNP, selaku pemberi kerja, dan PT Wika soal penutupan jalan yang disebut tanpa koordinasi ini.
“Rekayasa Lalu Lintas Jalan Pekerjaan konstruksi Harbour Road II belum sampai ketahapan penutupan Jalan RE Martadinata-Simpang Ancol Bintang Mas. Pihak Wijaya Karya selaku kontraktor pelaksana berinisiatif sendiri untuk melakukan test pit di titik jalan R.E Martadinata-Simpang Ancol Bintang Mas akses Jalan Gunung Sahari, sehingga dilakukan penutupan jalan oleh kontraktor pelaksana,” kata Syafrin saat dihubungi, tadi.
“Untuk konstruksi Harbour Road II di segmen tersebut, kami belum melakukan pembahasan rekayasa lalu lintas bersama stakeholders terkait,” sambungnya.
Syafrin menyebut penutupan jalan tanpa koordinasi merupakan kelalaian. Oleh sebab itu PT CMNP dan PT Wika diberi teguran karena melakukan rencana test pit tanpa adanya informasi dan sosialisasi ke masyarakat.
“Telah dilakukan koordinasi dan teguran kepada pihak PT CMNP selaku pemberi kerja dan PT Wijaya Karya atas kelalaian yang dilakukan oleh pihak kontraktor pelaksana melakukan rencana test pit tanpa adanya pemberitahuan dan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat,” ungkap Syafrin.
Syafrin menuturkan jalan telah dibuka pada Kamis, 14 Maret 2024 pukul 11.00 WIB. “Dan situasi lalu lintas berjalan normal kembali seperti kondisi eksisting,” tambah dia.
(bel/dnu)