Jakarta –
Menjadi Bhabinkamtibmas, membuat Aipda Dony Tarmizi aktif bergaul dengan masyarakat. Dia menjadi garda terdepan hadirnya Polri di Kelurahan Mendahara Ilir dan Desa Sinar Kalimantan, Kecamatan Mendahara, Kabupaten Tanjung Jabung (Tanjab) Timur, Jambi.
Dia menjadi pusat informasi bagi warga, terkait permasalahan administrasi di kepolisian. Selain itu, dia sekaligus membantu warga berkonsultasi tentang masalah hukum.
Hal itu yang membuatnya diusulkan oleh salah satu warga desa bernama Maulana, Jumat (8/3/2024). Maulana mengusulkan Aipda Dony melalui formulir online di sini.
Maulana mneyebut peran Aipda Dony sebagai Bhabinkamtibmas tidak perlu diragukan lagi. Kapan pun dihubungi, Aipda Dony selalu membantu menyelesaikan permasalahan warga.
“Beliau itu aktif, misalnya di desa ada kejadian pencurian, orang bertengkar, dan lain-lain. Bapak itu selalu Bhabinkamtibmas, dihubungin malam tetap langsung datang,” kata dia saat dihubungi.
Menurutnya, program Tanya Pak Bhabin serupa dengan Jumat Curhat. Jadi sejumlah warga berkumpul bersama, lalu Aipda Dony hadir di antaranya.
Warga kemudian bertanya hal-hal yang menjadi kapasitas Aipda Dony. Selain pertemuan langsung, warga bisa bertanya melalui nomor yang dibagikan Aipda Dony.
“Kadang ada juga yang pribadi, dia WA atau bertemu langsung dengan beliau. Saya pribadi kayak kemarin Jumat Curhat, bisa nanya aspirasi dari warga. Misal ada yang minta bantu ini, kalau ada kejadian ini harus apa,” ucapnya.
Kata Maulana, Aipda Dony menyebarkan nomor teleponnya juga melalui spanduk-spanduk yang dipasang di area strategis. Hal itu untuk memudahkan warga menerima informasi.
Dia sendiri kerap bertanya maupun meminta bantuan kepada Aipda Dony. Menurutnya, hal itu sangat bermanfaat, karena akses informasi di desanya cenderung tidak semudah di kota. Salah satunya karena lokasi yang berada di pelosok.
“Biasanya karena kami desanya jauh pelosok, misalnya nanya kejadian kalau misalnya kami ini kan masyarakat awam, kalau ada kejadian perkelahian misalnya yang salah si A, si A tidak memukul tapi salah, terus saya memukul, itu bagaimana dasar hukumnya,” sebutnya.
Warga di desa menurutnya kerap tidak paham hukum. Maka dengan hadirnya Aipda Dony, bisa membantu Warga memberi pemahaman hukum.
Maulana memberi contoh ketika pertanyaan apabila ada masyarakat terlibat cekcok. Kemudian salah satunya memukul, meski pihak lain yang memulai percekcokan.
“Dia taunya ketika kita salah tidak mukul, dia mukul, yang mukul itu merasa benar gitu, itu dipertanyakan seperti apa dasarnya. Terus di sini kan masih ada maling gitu, nah di pertanyaan itu ada namanya kekeluargaan didamaikan, bisa nggak dibuat seperti surat pernyataan,” ujarnya.
Menurutnya, jawaban yang diberikan Aipda Dony sangat mudah dipahami. Sehingga masyarakat menjadi paham dan tahu apa yang harus dilakukan.
Katika Aipda Dony tak mengetahui jawabannya, dia akan menjawab di kemudian hari. Nantinya Aipda Dony akan mencari tahu jawabannya terlebih dahulu.
“(Akses) di desa kami ini kalau ke kota itu nyeberang lagi naik pompong (perahu) dulu baru sampai ke desa kami sekitar 10 menit lah. Kalau dari kecamatan ke kabupaten 2 jam,” terangnya.
Aipda Dony Tarmizi mempermudah layanan informasi warga Jambi (Foto: dok. Istimewa)
|
Terpinspirasi dari Konten Medsos
Dihubungi terpisah, Aipda Dony mengaku terinspirasi dari konten di media sosial (medsos). Dia melihat sebuah konten tanya jawab.
“Jadi saya bilang kenapa saya nggak coba buat hal yang seperti ini. Mungkin akan bermanfaat untuk masyarakat,” kta Dony.
Namun, pelaksanaannya dia sesuaikan dengan kondisi di tempatnya bertugas. Tak hanya bertemu langsung, dia mempersilakan seluruh warga menghubungi nomor teleponnya.
Salah satu tujuannya agar warga dengan polisi tak lagi berjarak. Sebab di sana, tak jarang warga merasa canggung dan tertutup kepada polisi, termasuk bertanya sesuatu.
“Saya ingin masyarakat tahu kalau kami ini terbuka, boleh ditanya kapanpun dan dimanapun, baik langsung maupun telepon. Saya berpikir untuk lebih memudahkan sajamasyarakat berkomunikasi dengan kami supaya mengetahui kalau polisi ini terbuka sifatnya,” imbuhnya.
Menurutnya, tak semua warga tahu nomor teleponnya. Maka dia memasang beberapa spanduk di tempat strategis agar memudahkan warga menghubunginya.
Langkah jemput bola itu dilakukan untuk menjadi sumber informasi warga, terutama terkait pelayanan di kepolisian. Hal tersebut telah dilakukan sejak awal mejadi Bhabinkamtibmas 4 tahun lalu.
“Kalau sekarang ini masih berkisar tentang pelayanan Polsek (pertanyaannya). Misalnya mengurus surat-surat izin, atau surat catatan kepolisian, surat kehilangan, mereka pada dasarnya itu,” ungkapnya.
Memudahkan Warga Mengurus Pelayanan
Aipda Dony bercerita banyak warga yang tidak mengerti mengurus persyaratan pelayanan kepolisian. Akhirnya, warga harus bolak-balik dari rumah ke Polsek.
Jarang dari desa ke Polsek relatif tidak terlalu jauh. Namun, harus menyeberang Sungai Batanghari menggunakan perahu selama sekitar 15 menit, baru lanjut perjalanan darat.
“Masyarakat datang beberapa kali ke Polsek, terus mereka harus pulang lagi karena syaratnya kurang cukup. Karena yang dibawa itu tadi masih ketinggalan di rumah. Bukan tidak dilayani, tapi mereka disuruh lengkapi dulu, nanti setelah datang baru dikasih. Karena memang kan untuk tertib administrasi,” bebernya.
Atas dasar itu, dia tak ingin warga kerepotan dengan bolak-balik karena masalah administrasi yang tak tuntas. Dia meminta warga tak ragu menanyakan hal tersebut maupun hal lainnya kepadanya.
“Jadi saya tuh berkata ke mereka lengkapi dulu, ini syarat-syaratnya. Jangan nanti ketika Bapak datang, Bapak bolak-balik. Karena untuk melengkapi syarat-syarat pelayanan itu tadi,” ucapnya.
Tak jarang dia juga mendapat keluhan terkait masalah keluarga, terutama dari seorang istri. Aipda Dony diminta menegur suaminya yang berperilaku tidak baik.
“Intinya suami istri minta dibantu dimediasi. Banyak istrinya, pernah juga ada permasalahan dengan suaminya. Bukan KDRT, mungkin selisih paham. Masalah tingkah laku suami di luar yang mungkin agak tidak baik, minta tolong ditegur gitu,” ungkapnya.
Warga desa kini mulai banyak yang menghubunginya, meski tak setiap hari ini. Apabila diperlukan kehadirannya, tanpa pandang bulu dia langsung menuju lokasi.
Menurutnya, tak sedikit warga yang kesulitan mendapat informasi terkait pelayanan publik. Dia menyebarkan nommor 0823-7358-0384 kepada warga desa.
“Minimal ketika mereka punya urusan surat-menyurat di kantor, mereka ketika datang syarat-syaratnya sudah cukup, nggak perlu datang lagi menyerahkan kelengkapan yang kurang,” jelasnya.
Aipda Dony tak pernah menjadwalkan pertemuan dengan warga apabila menggelar kegiatan Tanya Pak Bhabin. Dia kerap menghampiri warga yang tengah berkumpul.
Pertemuannya dengan warga bisa digelar di mana saja. Mulai dari di balai desa, warung kopi, hingga dermaga pelabuhan.
“Saya lempar ada nggak hal yang mah ditanya, keperluan apa. Mau bertanya, mengeluh, melapor apa. Nggak saya jadwalkan, tapi kalau ke luar saya nongkrong. Warga kumpul misalnya di dermaga, saya ikut nimbrung. Bukan hal yang terjadwal gitu,” katanya.
Aipda Dony Tarmizi mempermudah layanan informasi warga Jambi Foto: dok. Istimewa
|
Bagi-bagi Cenderamata ke Warga
Sebagai seorang Bhabinkamtibmas, sudah seyogyanya dia rutin berkunjung ke warga. Dalam seminggu,hampir setiap harinya dia berembug bersama warga.
Dalam kunjungannya tersebut, dia memberikan cenderamata sebagai kenang-kenangan kepada warga. Dia memilih membagikan Al-Qur’an kepada warga
“Saya dulu pernah belikan alat-alat olahraga. Tapi lama-kelamaan saya lihat video seorang ustaz kalau mau pahala jariyah ada sesuatu yang simpel tapi pahala terus mengalir,” ungkapnya.
Hal tersebut telah dilakukannya selama 4 tahun belakangan. Setiap berkunjung ke rumah warga, dia bisanya memberi 1 Al-Qur’an.
Dia membeli Al’Qur’an tersebut menggunakan dana dinas. Namun tak jarang pula dia merogoh kocek pribadinya untuk menutupi kekurangan.
“Satu bulan itu bisa 20-30 buah Al-Quran,” pungkasnya.
(rdh/hri)