Depok –
Sebuah video memperlihatkan pemuda konvoi dan menyalakan petasan saat berhenti di lampu merah Sandra, Pancoran Mas, Depok. Polisi mengatakan tengah menyelidiki kasus tersebut.
Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana mengatakan peristiwa itu terjadi hari ini sekitar pukul 21.30 WIB. Salah seorang saksi melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Pancoran Mas.
“Saat anggota polsek datang mereka memang sudah nggak ada di sana,” kata Arya saat dihubungi detikcom, Selasa (2/4/2024).
Arya mengatakan pihaknya tengah mengecek CCTV untuk mencari pemuda konvoi tersebut. “Kita lagi cari keterangan lain termasuk dari CCTV siapa yang melakukan ini,” tuturnya.
Polisi sebelumnya telah mengimbau warga tidak menggelar konvoi di wilayah Depok selama Ramadan. Arya mengaku akan menyelidiki para pelaku konvoi yang tidak mengikuti imbauan dari kepolisian tersebut.
“Sebelumnya kita sudah meminta masyarakat di berbagai kesempatan, seperti rembuk warga dan Jumat curhat, juga minggu kasih, untuk nggak melakukan hal-hal seperti itu. Tapi kalau ternyata ada, kita akan selidiki siapa pelakunya,” katanya.
Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan pemuda konvoi di lampu merah Sandra, Pancoran Mas, Depok. Mereka menyalakan petasan saat berhenti di lampu merah tersebut.
Dari video yang dilihat detikcom, tampak gerombolan pemuda itu berhenti di lampu merah. Mereka berboncengan dan mengibarkan bendera.
Tampak sejumlah pemuda juga turun dari motor dan berlarian menyalakan petasan. Terdengar suara bunyi klakson pengendara lainnya yang merasa terganggu oleh aksi tersebut.
“Woi macet woi,” ujar pengendara.
Kasat Lantas Polres Metro Depok Kompol Multazam Lisendra mengatakan peristiwa itu terjadi di lampu merah Sandra, Pancoran Mas, Depok. Pihaknya telah mengejar dan membubarkan para pemuda itu.
“Sudah kami kejar, sudah kami bubarkan,” kata Multazam.
Multazam mengatakan maklumat dari Kapolda Metro Jaya terkait larangan di bulan Ramadan masih berlaku. Ia akan menindak tegas hal tersebut.
“Diperlukan kesadaran kepada orang tua dan lingkungan terhadap para pemuda, karena tidak sesuai dengan semangat Ramadan dan Idul Fitri,” pungkas Multazam.
(ygs/ygs)