Jakarta –
Seekor ular sanca berukuran besar ditangkap dari rumah warga di Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut). Ular tersebut dapat ditangkap setelah berhari-hari membuat takut karena kerap muncul dan menghilang.
Ular tersebut awalnya muncul di lubang kloset kamar mandi sebuah rumah di Jalan Sungai Bambu, Tanjung Priok, pada Senin (8/4) siang. Kemudian pihak keluarga meminta bantuan pemadam kebakaran (damkar) untuk mengevakuasi.
“Damkar dateng melihat ke WC tapi ular langsung menghilang, akhirnya damkar pergi karena ular udah nggak tahu di mana posisinya,” kata seorang warga, Syarif, Jumat (12/4/2024).
Dia mengatakan ular terus muncul dan menghilang di lubang kloset sehingga membuat takut keluarganya. Ditakutkan ular tersebut masuk ke kamar tidur atau ruang tamu sehingga membahayakan warga.
Sehari kemudian, Selasa (9/4), ular sanca itu kembali muncul. Keluarga Syarif lalu kembali menghubungi damkar untuk meminta bantuan evakuasi.
Keberadaan ular sempat direkam video di mana reptil tersebut dalam posisi kepala keluar dari lubang kloset. Namun, begitu damkar datang, sanca itu kembali menghilang.
Pemilik rumah berupaya memancing ular keluar dengan menempatkan ayam potong di dekat kamar mandi. Selain itu, dilakukan juga usaha mengusir ular dengan menyiramkan air panas ke kloset. Namun, ular tidak keluar ataupun kabur.
Pada Jumat (12/4) siang, tiba-tiba ular muncul dari plafon dapur. Hal itu disadari saat ada bunyi berisik di plafon hingga akhirnya kepala dan badan ular menggantung di plafon dapur.
“Siang tadi Mas Ivan lagi nyiapin buah untuk anak saya, terus itu kepala ulernya menjuntai ke bawah kaya video,” kata Septi.
Pihak keluarga lalu kembali menghubungi damkar. Di saat menunggu, keluarga Septi yang lain berupaya menangkap ular menggunakan bambu yang sudah dibelah untuk menahan kepala ular.
“Wa Amar sama yang lain coba nahan kepala ular dan menurunkan dari plafon. Akhirnya ular bisa jatuh. Setelah itu kepala ular ditangkap sama Om Firman,” kata Septi.
Ular sanca yang panjangnya 3 meter lebih itu kemudian dimasukkan ke dalam karung. Pada saat itu damkar baru tiba di lokasi. Ular di dalam karung lalu diserahkan kepada damkar.
“Mudah-mudahan nggak ada ular lagi atau anaknya di plafon,” harap dia.
(jbr/dek)