Jakarta –
Kebakaran maut melanda toko bingkai di Jalan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Kamis (18/4) malam. Keluarga pemilik toko bingkai yang menjadi korban dikenal ramah dan dermawan.
Hal itu diungkapkan oleh Aji Pamungkas, pedagang soto yang berjualan tak jauh dari toko bingkai tersebut. Aji mengaku mengenal seluruh keluarga dan pekerja yang ada di toko itu.
Sebab, kata Aji, para penghuni toko itu kerap memesan soto jualannya. Selain itu, dia juga sering untuk sekadar mengobrol dengan pekerja maupun keluarga pemilik toko.
“Kalau korban ini saya kenal semua. Hampir setiap hari itu makan soto. Orangnya baik, tidak ada sombong. Asyik orangnya, terbuka, ramah sekali,” kata Aji saat ditemui, Sabtu (20/4/2024).
Pria 49 tahun itu bahkan menyebut keluarga tersebut sangat murah hati. Dia mengatakan, keluarga itu rutin memberikan bantuan kepada yayasan maupun warga melalui pengurus RT setempat.
“Kalau dibilang dermawan orangnya, jadi hampir tiap seminggu sekali mereka menyumbang beras beberapa karung kepada yayasan. Silahkan cek aja ke RT, dermawan sekali orangnya,” ungkap Aji.
Aji menuturkan sangat tak menyangka melihat peristiwa yang terjadi kepada keluarga itu. Dia merasa prihatin dan sedih kala melihat langsung kantong jenazah para korban saat proses evakuasi.
“Merasa prihatin yang mendalam, tidak menyangka kejadian seperti ini bakal menimpa. Suasananya betul-betul mencekam (malam terjadinya kebakaran). Kemudian paginya saya lihat jenazahnya sudah (dievakuasi) di kantong-kantong.
Senada dengan Aji, warga lainnya Yanto (60) menuturkan hal yang sama. Meski tak mengenal keluarga itu secara pribadi, Yanto menyebut keluarga pemilik toko termasuk sosok yang sangat ramah dan sering memberi.
“Saling sapa dan saling tahu saja. Tapi memang paling ramah (keluarga) itu. Apalagi kadang-kadang tiap minggu dia ngasih bantuan orang-orang, ngasih beras dibagi-bagi ke pemulung, sering begitu,” kata Yanto.
“Mereka bicaranya ramah, nggak tertutup, mereka memang orang lama, udah turun-temurun,” pungkasnya.
Empat dari tujuh korban tewas merupakan keluarga inti yang merupakan pemilik usaha toko bingkai. Sedangkan tiga lainnya merupakan asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di ruko tersebut.
(ond/taa)