Jakarta –
Perempuan inisial WT (21) tewas tertabrak akibat balap liar di Jalan Achmad Yani, Kota Bekasi. RDS terduga pelaku hingga saat ini belum dapat diperiksa lantaran masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Belum bisa dimintai keterangan. Kondisinya masih dalam perawatan rumah sakit,” kata Kanit Laka Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Wandi Suwandhi kepada wartawan, Sabtu (20/4/2024).
Wandi mengatakan terduga pelaku saat ini belum berstatus tersangka melainkan masih saksi. Dia mengatakan pihaknya masih mendalami kasus kecelakaan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Belum (tersangka), masih pendalaman penyelidikan,” ujarnya.
Sebelumnya, balapan liar terjadi di Jalan Achmad Yani, Kota Bekasi, memakan korban jiwa. Satu orang tewas dan satu lainnya terluka akibat tertabrak diduga pelaku balap liar.
Kanit Laka Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Wandi Suwandhi membenarkan adanya kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (20/4) dini hari tadi. Wandi mengatakan kecelakaan itu diduga akibat balap liar.
“Informasinya balap liar, tapi saya belum dalami saksi-saksi. Masih dugaan,” kata Wandi saat dihubungi detikcom, Sabtu (20/4/2024).
Kecelakaan ini mengakibatkan wanita inisial WT (21) tewas. Korban saat itu berboncengan dengan wanita inisial NNF (21), yang terluka dalam kecelakaan tersebut.
“Korban ditabrak dari belakang oleh pengemudi motor Yamaha Mio inisial RDS, diduga pelaku balap liar,” katanya.
Wandi menjelaskan awal mula kecelakaan terjadi saat motor Yamaha Mio bernopol B-4293-KXU yang dikemudikan RDS datang dari arah utara (Summarecon) ke selatan (Pekayon). Setiba di lokasi, motor tersebut bertabrakan dengan motor Honda Vario B-3235-URC dikendarai inisial NNF membawa penumpang inisial WT.
“Akibat yang ditimbulkan, kedua kendaraan yang terlibat kecelakaan rusak. Masing-masing pengendara sepeda motor luka dan penumpang sepeda motor inisial WT meninggal dunia di TKP,” jelasnya.
Saat ini kasus ini ditangani Unit Gakkum Laka Satlantas Polres Metro Bekasi Kota. Polisi masih mengumpulkan keterangan para saksi di lokasi kejadian.
(mib/dwia)
