Jakarta –
Setengah jam sebelum insiden kebakaran maut di toko bingkai Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Duraji (55) Ketua RW 03 Kelurahan Mampang Prapatan mengaku mendengar teriakan. Duraji juga mendengar 5 kali ledakan.
Sebelum itu, Duraji mulanya bercerita sebelum kejadian sempat berbalas pesan singkat dengan pemilik toko bingkai ‘Saudara Frame’. Mereka membahas tentang parkir kendaraan.
Pesan singkat itu dibalas pukul 18.42 WIB. Kemudian pukul 19.00 Duraji menuju pos bersama teman-temannya yang berada di belakang toko bingkai atau sisi timur tenggara sekitar 50 meter.
Duraji di sana sedang bersantai menyantap mi sambil bercanda dengan teman-temannya. Pukul 19.30 WIB, Duraji mendengar suara ledakan.
“Awalnya saya kira suara ledakan itu adalah kucing jatuh ke atap warga nama soleh. Itu saya sampai bilang ke orangnya kalau ada kucing jatuh lagi berantem,” kata Duraji saat berbincang dengan detikcom, Minggu (21/4/2024).
Duraji (55) Foto: Duraji (55)
|
Ledakan kedua membuat Duraji dan yang lain luar. Mereka melihat api yang membubung berasal dari toko bingkai.
Sesaat kemudian Duraji buru-buru mengambil kunci untuk membuka gembok lahan kosong belakang toko bingkai. Dia khawatir api merembet ke bangunan lain, sehingga membuka akses lahan itu sebagai antisipasi.
“Nah karena gerbangnya dikunci kita coba buka pakai kunci biar kebuka. Ternyata tidak ada yang pas. Akhirnya dijebol itu. Tapi pas saya lihat api udah besar. Tapi api ternyata tidak menyebar sampai belakang karena terhalang tembok,” jelasnya.
Duraji mengaku mendengar lima kali ledakan hingga pukul 20.00 WIB. Ketika itu pemadam kebakaran tengah berjibaku memandamkan api.
Dia melanjutkan sempat melihat api mulai padam pukul 20.30 WIB. Namun kembali menyala lagi pukul 21.00 WIB.
“Jam 21.00 WIB muncul lagi apinya besar lagi. Dihajar sama damkar. Itu jam 21.30 WIB padam lagi. Jam 22.00 WIB muncul api lagi. Kalau air nggak ngocor terus bisa habis itu,” lanjut dia.
Terdengar Teriakan Minta Tolong
Duraji dan teman-temannya mendengar teriakan minta tolong dari bangunan seluas 20×8 meter itu. Teriakan itu terdengar beberapa kali dari lantai tiga.
“Dari lantai tiga itu terdengar minta tolong. ‘Tolong tolong tolong’. Tapi kami nggak bisa berbuat apa-apa untuk yang di dalam,” katanya.
Teriakan itu terdengar antara pukul 19.30-19.50 WIB. Sumber suara itu dari jendela lantai tiga yang dilihat Duraji mengeluarkan asap hitam tebal.
“Saya lihat api waktu itu keluar dari jendela depan mengarah ke samping. Sedangkan jendela samping baru kelihatan asap aja dari lantai 3,” ucapnya.
“Waktu saya tanya itu ternyata di lantai tiga katanya ada istrinya mas Suwandi yang namanya mbak Heni, dan dua anaknya. Ada ART tiga orang yang baru datang dari Lampung infonya. Orang tua bu Heni itu juga yang lagi sakit,” jelasnya.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi di toko bingkai di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4), pukul 19.24 WIB. Kebakaran itu menewaskan tujuh orang.
(whn/whn)