Jakarta –
Pemprov DKI Jakarta mendata lahan yang terimbas dan akan dibebaskan untuk pembangunan akses jalan sejajar rel kereta di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel). Data awal menunjukkan terdapat 121 bidang tanah yang perlu dibebaskan.
“Untuk memudahkan pendataan, kita melibatkan unsur pengurus lingkungan, pemerintah setempat, Satpol PP DKI Jakarta, Dinas Bina Marga, dan unsur terkait lainnya,” kata Sekretariat Tim Persiapan Pengadaan Tanah, Ketua Kelompok Pengaduan Biro Pemerintahan Setdaprov DKI Jakarta, Agus Saputra dalam keterangan resmi, Rabu (1/5/2024).
Agus menjelaskan 121 bidang lahan itu diklaim oleh 161 pihak berhak dengan row jalan 15, 18, 20, dan 23 meter serta panjang 1.872 meter. Pendataan ditargetkan rampung dalam satu hari.
Nantinya, data ini akan dituangkan dalam daftar sementara. Kemudian, dilanjutkan dengan mengundang pihak yang berhak dalam konsultasi publik pada 8 Mei 2024 di GOR Pasar Minggu.
“Harapannya semua memahami atas penjelasan yang diberikan. Sehingga, nantinya mereka menyetujui rencana lokasi dan tindak lanjut berikutnya,” ujar Personel Gabungan Lakukan Pendataan Lahan Pelebaran Jalan Sejajar KBT Agus.
Sementara Lurah Pejaten Timur, Rocky A Tarigan, menceritakan telah terjadi beberapa kali pertemuan dengan warga RW 06, 07 dan RW 08. Menurut Rocky, hampir semua warga yang terdampak menyetujui untuk dibangun jalan sejajar rel Pasar Minggu ini.
Menurutnya, masih ada tiga bidang yang belum setuju dan enam bidang belum memberikan tanggapan. Tiga bidang yang belum setuju tersebut mereka miliki alasan beragam, mulai kesepakatan harga, merasa rumahnya sebagai kenang-kenangan, hingga bingung mencari tempat tinggal lainnya di sekitar Jakarta.
“Kita dari pihak pemerintah setempat berharap prosesnya berjalan lancar karena sebagian warga sudah sangat berharap dan menantikan adanya proses pelebaran jalan ini,” terangnya.
Sementara itu, Ketua RT 06/07 Kelurahan Pejaten Timur, Ruri (49) warga mendukung adanya proyek tersebut. Dia pun meminta proyek cepat dijalankan karena sebagian warga sudah mengosongkan rumah dan tinggal di tempat sementara.
“Mewakili warga saya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari pemerintah setempat yang terus mendampingi warga,” imbuhnya.
Tujuan Dibangun Jalan Sejajar Rel
Pembangunan akses jalan sejajar Rel Pasar Minggu bertujuan sebagai jalan tembus untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di Jalan Raya Pasar Minggu, khususnya pagi dan sore hari. Proyek itu menghilangkan putaran yang melintasi rel kereta api sesuai dengan Surat Kemenhub Dirjen Perkeretaapian Nomor: A.576/KS/DJKA/X/2017 tanggal 27 Oktober 2017 perihal Penanganan dan Penutupan Perlintasan Sebidang Wilayah DKI Jakarta.
Untuk menciptakan akses jalan baru, akses jalan ini akan menghubungkan dengan Jembatan Sejajar Rel Pasar Minggu. Untuk mendukung kegiatan di sekitar lokasi, berupa adanya fasilitas kesehatan, pendidikan dan perekonomian yang menyebabkan meningkatnya aktivitas perpindahan orang atau barang, menyediakan kenyamanan warga dengan menyiapkan ruang jalan bagi pejalan kaki, karena terdapat fasilitas kesehatan, pendidikan dan perekonomian.
Kemudian untuk mempersingkat waktu tempuh dalam mencapai tempat yang dituju, menjadi tambahan alternatif jalan, sehingga dapat mengurangi kemacetan di sekitar lokasi, menambah luas jalan sebagai akses penghubung antara suatu wilayah dengan wilayah lain sesuai dengan persyaratan dan kriteria desain perencanaan, engurangi beban pada konstruksi jalan, sehingga lebih membagi beban konstruksi ke jalan lain.
Rencana pembangunan pembangunan akses jalan sejajar Rel Pasar Minggu secara administrasi berada pada Kelurahan Pejaten Timur, Kecamatan Pasar Minggu, Kota Administrasi Jakarta Selatan dengan luasan 14.472,562 m2.
(taa/aik)