Bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan itu sedang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok. 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (11/5) malam. Kecelakaan diduga dipicu rem blong. Polisi menyatakan tidak ada jejak rem di TKP kecelakaan.
Berikut 7 Fakta mengenai bus Trans Putera Fajar tersebut:
1) Rem Blong
Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal, dalam keterangan kepada wartawan, mengatakan bus diduga oleng hingga menabrak sepeda motor dari arah berlawanan. Ditjen Hubdat Kemenhub mengatakan kecelakaan itu diduga akibat bus mengalami rem blong.
“Bus tiba-tiba oleng ke arah kanan dan menabrak sepeda motor yang berada di jalur berlawanan dan bahu jalan sehingga bus terguling. Kecelakaan tersebut diduga karena adanya rem blong pada bus,” jelas Aznal.
2) Tak Ada Jejak Rem di Lokasi
Wadirlantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi mengatakan menduga kecelakaan dipicu rem blong. Polisi juga tidak menemukan jejak rem di TKP.
“Pelaksanaan olah TKP akan berlangsung sekitar satu jam, kemudian dugaan awal penyebab terjadinya kecelakaan karena tidak berfungsinya sistem rem karena di TKP tidak sama sekali kita temukan bekas rem atau jejak rem dari bus,” katanya, seperti dilansir Antara.
3) Bus Sempat Mogok-Ban Jelek
Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok mengaku sempat mendengar keluhan soal bus tersebut. Pembina YKS, Mawardhi, mengatakan dia mendengar keluhan soal bus itu dari siswa yang merupakan teman cucunya.
“Kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, ‘Aduh saya dapat mobil yang sedikit beda’, ternyata terjadi hal itu. Ya katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC-nya nggak jalan juga,” ujar Mawardhi di SMK Lingga Kencana, Minggu (12/5/2024).
Mawardhi juga mengaku sempat mendengar bus itu mogok di tengah perjalanan. Dia mengatakan bus itu kemudian diperbaiki dan melanjutkan perjalanan lagi.
“Sebelum kejadian itu, sempat mogok. Kemudian, diperbaiki teknisinya dan jalan lagi sehingga mobil yang bertiga itu, mereka yang terakhir,” katanya.
Mawardhi juga mengatakan ada cerita siswa yang makan sambil gelap-gelapan di dalam bus. Dia mengatakan mengatakan keluhan itu menunjukkan kondisi bus yang tidak bagus.
“(Lampu mati) Infonya seperti itu, saya juga tidak jelas. Apakah berhenti di tempat makan atau tidak, info itu dia sampaikan kepada keluarga bahwa saat ini sedang dalam perjalanan pulang. Tetapi sebelum kejadian itu dia sempat makan, memang lampunya itu kurang terang, gelap, lampu di mobil. Mungkin dia itu makan di mobil. Jadi kurang bagus berarti,” ucapnya.
Selanjutnya Bus tak berizin uji KIR Kedaluwarsa.