Lebak –
Sejumlah warga dari Jabodetabek antusias mengikuti iring-iringan warga Baduy yang sedang melaksanakan ritual Seba di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Warga Jabodetabek ikut berjalan kaki bersama warga Baduy.
Pantauan detikcom, Jumat (17/5/2024), warga Jabodetabek mulai berdatangan sejak pukul 15.30 WIB di Jembatan Keong, Kalanganyar. Mereka menunggu warga Baduy yang sedang melaksanakan Seba atau ritual setahun sekali.
Warga Baduy menempuh jarak puluhan kilometer dari Desa Kenekes ke Pendopo Bupati Lebak di Rangkasbitung. Tujuan warga Baduy bertemu ‘Bapa Gede’ atau Bupati Lebak untuk menyampaikan amanat dari pimpinan adat Baduy yang disebut Puun.
Iring-iringan Seba Baduy di Rangkasbitung, Lebak, Banten (Foto: Fathul Rizkoh/detikcom)
|
Pengalaman mengikuti iring-iringan Seba Baduy pertama kali dirasakan oleh warga Depok bernama Andin. Ia sengaja datang untuk melihat sendiri tradisi Seba Baduy.
“Sengaja datang, penasaran mau tahu seperti apa tradisi Seba Baduy itu. Kebetulan ada walking tour, karena salah satu rangkaiannya ikut iring-iringan warga Baduy, jadi ya mau datang,” kata Andin kepada wartawan di lokasi.
Andin mengaku senang bisa ikut menyambut warga Baduy yang melaksanakan Seba. Meski harus berjalan kaki, Andin menikmati pengalaman baru ini.
“Pegel karena sebelum nyambut dan ikut iring-iringan itu kita udah keliling tempat sejarah dulu, hampir 3 km jalan kaki dan pas iring-iringan jalan kaki lagi. Tapi senang, pengalaman yang asik,” ucapnya.
Sementara itu, pengurus Menjejak Lebak Acep Nazmudin mengatakan kegiatan ini tidak hanya fokus pada iring-iringan warga Baduy yang melaksanakan Seba. Kegiatan walking tour atau tur jalan kaki ini juga fokus pada sejarah di Rangkasbitung.
Peserta walking tour diajak mengunjungi Museum Multatuli, Water Toren, rumah bekas Wedana Cilegon, Jl Multatuli, Lapas Rangkasbitung, dan rumah dinas bekas Multatuli. Setelah itu, mereka akan mengikuti iring-iringan warga Baduy yang melaksanakan Seba.
“Kegiatan ini menjadi bagian yang terkoneksi dengan Seba Baduy, kami mengunjungi sejumlah tempat yang ada kaitannya dengan sejarah dan budaya di Kabupaten Lebak,” ujar Acep.
Acep menjelaskan ada 100 orang mengikuti walking tour Seba Baduy. Mereka berasal dari berbagai kota di Banten, Jakarta, dan Jawa Barat.
“Peserta walking tour paling jauh ada dari Bandung. Mereka datang untuk mengikuti walking tour, di sini kami mencoba mengenalkan sejarah Rangkasbitung dari bangunan yang masih berdiri. Kami juga mengenalkan salah satu budaya milik masyarakat adat Baduy yaitu Seba Baduy,” pungkasnya.
(fas/fas)